Senin, 22 Desember 2025

Pertengkaran Ini karena Mantan Istrinya (Habis)

- Selasa, 14 Februari 2017 | 09:35 WIB

Apa yang kudengar dari mantan istrinya membuatku yang tadinya sempat dongkol berubah. Sebaliknya jadi merasa sangat malu. Ternyata diriku tak ada beda dengan wanita yang merampas suami orang.

“Tapi sudahlah Ning, kita tidak bisa memaksakan perasaan orang untuk kita. Begitu juga diriku pada Abdi. Bagiku tali jodoh kami sudah berakhir karena takdir, aku tak menyalahkan siapa-siapa. Mungkin memang belum bisa membe­rikan kebahagiaan seperti yang Abdi temukan pada dirimu. Karena itu diriku sangat berharap kamu bisa membaha­giakan Abdi dan mengurus anak-anak dengan baik. ”

“Maafkan aku Mbak…” “Hei hei aku mengajakmu bertemu untuk menjalin persahabatan denganmu bukan untuk menyalahkanmu. Kamu juga ibu dari anak-anakku. Aku ingin kita dekat supaya aku bisa tahu kabar anak-anak darimu. Jika kamu kekurangan apa-apa kamu bisa bilang padaku. Dan juga Ning aku memahami perasaanmu jika ada perasaan cemburu padamu itu wajar rasa itu timbul karena kita memiliki cinta. Tapi satu hal Ning aku dan Abdi sudah tak ada hubungan apa –apa selain hanya mantan istri atau suami.”

Ada satu hal yang kamu harus berjanji padaku Ning. Berjanjilah untuk mencintai dengan setulus hati dan membahagiakan Abdi. Abdi butuh wanita sepertimu Ning yang selalu ada untuknya dan bukan hanya mencintai Abdi tapi anak-anak. Memang mereka belum terbiasa tapi kamu bisa memenangkan hati anak-anak dan aku akan membantumu ”

Segala hal buruk mengenai mantan istri Abdi hilang begitu saja saat aku menge­nalnya di sore itu.

Dia pun banyak bercerita tentang kesu­kaan anak-anak yang begitu sangat mem­bantuku. Walaupun disatu sisi aku me­rasa berdosa karena akulah penyebab hingga Abdi meninggalkan dirinya tapi semuanya sudah terjadi dan akupun sadar aku tak bisa begitu saja memutuskan tali silahturahmi di antara kami.

Seandainya aku tidak hadir dalam ke­hidupan Abdi mungkin mereka masih bersama saat ini. Sejak saat itu aku tidak pernah lagi merasa cemburu dengan man­tan istri suamiku. Hubunganku dengan Abdi-pun kembali menghangat. Ku tahu apa yang terjadi saat ini tak lepas dari na­manya takdir kehidupan. Karena itu aku tak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk hidup bersama dengan orang yang kucintai. Aku pun berdoa semoga wanita itu bisa memiliki kebahagiaan sama dengan yang aku miliki saat ini. (bis/els)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Nenek Sakit, Suami nggak Kerja, Anakku Lahir Prematur

Kamis, 23 Februari 2023 | 19:00 WIB

Suami Lebih Mementingkan Keluarganya, Aku Harus Gimana?

Selasa, 21 Februari 2023 | 19:00 WIB

Ibuku tak Pernah Akur dengan Suami dan Anak-Anak 3

Kamis, 16 Februari 2023 | 19:00 WIB
X