-
Karena marah dengan suami yang tukang selingkuh, aku ikut-ikutan selingkuh dengan pria lain untuk sekedar membalas dendamku kepada suami. Tapi sekarang aku hamil dan bingung,, aku sedang hamil anak siapa?
AKU seorang ibu rumah tangga, dengan tiga orang anak. Awalnya kehidupan aku dan suami sangat bahagia. Tapi seiring dengan berlalunya waktu, sikap suami semakin berubah. Entah sudah berapa kali dia selingkuh, tapi aku masih sabar demi anak-anak. Aku berpikir jika aku menuntut cerai yang jadi korban tentunya adalah anak-anak, apalagi aku hanya seorang Ibu rumah tangga yang tidak pernah bekerja di luar rumah.
Sampai suatu hari aku membaca sebuah artikel di internet mengenai cara sadap sms suami. Berbekal pengetahuan baru itu aku mulai memata-matai kelakuan suami di luar rumah. Sungguh, aku betul-betul shock mengetahui semua kelakuannya. Selingkuhannya ternyata bukan hanya satu tapi lebih dari tiga orang sekaligus.
Dia sering keluar malam, ke cafe atau ke mana saja bersama teman-temannya. Disanalah dia berkenalan dan bertemu dengan selingkuhan-selingkuhannya. Berkat teknik sadap sms itu aku juga jadi tahu kalau suamiku adalah seorang pemakai narkoba. Aku tak tahan lagi. Jika suami bisa selingkuh kenapa saya tidak? Aku menyukai seorang pria yang sudah beristri, ternyata pria itu menyukaiku juga. Awalnya kami cuma SMS-an, telepon-teleponan, hingga akhirnya kami janjian bertemu di hotel.
Mungkin hampir seminggu sekali kami bertemu di hotel. Isrinya pun mulai curiga dengan mendatangiku ke rumah. Tapi aku menyangkalnya. Tapi sekarang aku hamil tiga bulan, dan kami masih tetap berhubungan. Aku bingung anak siapa yang aku kandung ini. Anak suamiku kah atau anak selingkuhanku? Di sisi lain, suamiku sudah mulai berubah, dia tidak keluar malam lagi setelah mengetahui aku hamil.
Tapi aku sudah terlanjur sakit hati pada suamiku, aku masih bertahan sampai sekarang hanya karena anak-anakku. Apalagi Aku sangat mencintai selingkuhanku. Dia berjanji kalau anak ini sudah lahir dia akan menceraikan istrinya dan menikah denganku. Dia akan menganggap ini adalah anaknya. Aku pun setuju, tapi aku kasihan pada anak-anak ku.
Seperti yang diceritakan seseorang pada ceritacurhat.com
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Kamis, 18 Desember 2025 | 13:20 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 12:51 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 12:18 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 12:39 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 14:28 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 14:09 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 12:58 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 12:21 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 11:38 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 13:37 WIB
Jumat, 17 Mei 2024 | 20:45 WIB
Rabu, 11 Oktober 2023 | 11:58 WIB
Rabu, 30 Agustus 2023 | 23:44 WIB
Selasa, 7 Maret 2023 | 23:30 WIB
Kamis, 2 Maret 2023 | 19:00 WIB
Minggu, 26 Februari 2023 | 12:01 WIB
Kamis, 23 Februari 2023 | 19:00 WIB
Selasa, 21 Februari 2023 | 19:00 WIB
Jumat, 17 Februari 2023 | 19:00 WIB
Kamis, 16 Februari 2023 | 19:00 WIB