PERKENALKAN namaku adalah Robert berasal dari sebuah kota kecil di Jawa Timur. Perjalanan hidupku biasa-biasa saja, sekolah dari SD sampai dengan kuliah di kota Malang dan bekerja di Jember dan Banyuwangi. Sampai tiba saatnya aku mendapat promosi untuk menduduki jabatan sebagai kepala pembukuan di cabang Denpasar- Bali. Kehidupanku yang demikian sederhana di Kota Banyuwangi sebelumnya, pulang jam 4 sore, mandi, nonton tv, makan main kartu dan tidur, olahraga renang di hari-hari tertentu. Dan itu berbanding terbalik sekali pada saat masuk di kota Denpasar-Bali. Pertama aku kaget karena orang-orang di cabang tersebut ramah-ramah, sampai dengan aku baru menyadari bahwa ada satu kelompok yang sering mengadakan party di hari-hari tertentu. Di satu sisi lain ternyata di tempat kosku aku mendapat pengaruh juga dari seorang teman kos yang seorang pemakai. Godaan pertama saat aku makan siang di kos tiba-tiba temanku itu masuk dan membuka “peralatannya”. Dia mengatakan ayo mencoba ini nanti bisa semangat dan dia mengeluarkan pipa yang belakangan aku tahu bahwa di menggunakan narkoba jenis sabu-sabu. Aku pertama menolak mati-matian, tetapi setan memang cerdik, lewat temanku ini menerangkan dengan logika bahwa sabu-sabu bukan narkoba seperti heroin dan mariyuana yang harus disuntik dan bisa membuat teler. Tapi sabu-sabu sifatnya dihisap seperti rokok dan tidak membuat ketagihan hanya untuk support supaya semangat. Akhirnya aku pun mencoba setelah makan siangku selesai, dan 1 hisapan, 2 hisapan langsung membuatku seperti ada seribu neon yang dihidupkan di kepalaku,dan jantung berdebar-debar serta semangat.