METROPOLITAN - Maksud hati membantu adik ipar, apa daya orang yang dibantu tega selingkuh dengan suamiku. Mungkin ini takdir dari Allah, Aku hanya bisa pasrah dengan keputusan-Nya. Pernikahanku sudah menginjak 12 tahun dan belum dikaruniai momongan. Dengan kondisi kita yang sama-sama berkerja, setiap aku bertanya pada suamiku Wahyu, “Apakah ikhlas dengan keadaan kita?” Dan dia selalu menjawab, “Kalau ini memang sudah digariskan ya harus diterima”. Mendengar jawaban itu aku sangat bahagia dan bersyukur bahwa suamiku menerima kondisi ini. Tapi tidak kusangka ternyata tidak demikian kenyataannya. Dia berselingkuh dengan adik iparku sendiri, Tri. Awal kisahnya dimulai saat adik kandungku meninggalkan Tri dan anaknya main gila dengan perempuan lain, dan sebagai kakak dan sesama wanita aku merasa kasihan dengan Tri. Aku bilang ke Tri klo dia sudah aku anggap sebagai adikku sendiri. Dan aku akan menyayanginya serta membantu mengurus anaknya yang masih berumur 2 tahun. Kuhibur mereka, kami sering pergi bersama dari makan di mall, jalan-jalan dan bahkan berlibur ke luar kota. Kumanjakan keponakanku dan kuanggap dia seperti anakku sendiri. Suamiku pun sangat sayang dengan keponakanku. Pada saat kita berlibur, aku mulai merasakan perasaan yang aneh. Aku utarakan ke suamiku bahwa aku merasa takut kalo suamiku dan Tri ada hubungan terlarang. Suamiku marah dan bilang, “Daripada dengan Tri aku bisa cari perempuan lain yang lebih lebih daripada Tri” . Aku pun mengutarakan ketakutanku pada Tri, dia bilang, “Betapa jahatnya aku kalau sampe tega melakukan itu mbak.. ” Aku percaya kata-katanya dan aku mulai menghapus pikiran buruk itu. Tapi kenyataan berkata lain. Aku ingat pasti saat itu hari ulang tahu keponakanku, kami berencana mengadakan acara tiup lilin di rumah. Seharian itu aku merasa sangat tidak nyaman. (*)