Perkuliahan belum mulai karena menjelang liburan besar kemarin saya kerja lembur. Saya tidak pulang ke tempat orangtua, tapi ke tempat tante saya. Saya dekat sekali dengan tante saya karena sewaktu SMA saya sudah tinggal bersama beliau. Selama dua minggu saya curhat sambil menangis, telah jatuh hati dan selingkuh dengan pria lain dan telah melakukan perbuatan biadab itu sampai berkali kali.
Tante saya tidak marah, malah penuh pengertian. Beliau menanyakan satu pertanyaan yang menyadarkan diri saya apa yang kamu harapkan dari pria itu untuk jangka yang panjang? Tante saya juga amat baik berdoa dengan saya pagi dan malam. Terakhir datang, mas Y datang naik angkot, membawa pemberian yang katanya malu kalau dibawa ke kantor.
Ternyata satu setel pakaian tidur yang bagus. Suami saya sendiri belum pernah memberiku yang seperti ini. Saya tahu ini barang mahal, dan mas Y cuma pegawai rendahan.
Berhubungan lagi. Saya ijinkan dia menginap karena kasihan hari sudah gelap. Malamnya kami berhubungan entah sampai berapa kali. Paginya saya baru sadar ada pria yang bukan suami tidur di samping saya, dan saya belum sempat membasuh diri.
Saya segera lari ke kamar mandi, yang mestinya sudah tak ada gunanya lagi. Saya takut sekali kalau jadi. Namun ternyata doa kami berdua dikabulkan. Saya datang bulan yang kami sambut dengan kelegaan dan makin membulatkan tekad saya untuk berpisah dari mas Y.
Saya mengundurkan diri dengan alasan menyusul suami. Saya bohong. Benar saya pindah kota, tapi untuk tinggal dengan tante. Mas Y amat sedih dan saya merasa kasihan tapi hati saya bulat. Barang pemberiannya saya kembalikan. Saya tinggal bersama tante selama sekitar setengah tahun untuk mempersiapkan bahasa Inggris dan keperluan surat keberangkatan.(Bersambung)