Bertahan Dipoligami demi Anak (5) JAM lima subuh saya coba SMS Rian, saya mengatakan merasa sangat lemah, tapi SMS balasan yang masuk ke HP saya dengan nomor Inong menuliskan kata kata yang kasar, kata Inong saya tidak usah cari-cari alasan biar Rian menemani saya, nyeri perut yang hebat terkalahkan dengan luka dihati saya” ”Paginya Rian sampai, dengan marah-marah membawa saya ke Klinik Bersalin. Di klinik Rian ditanyakan oleh Bidan yang sedang bertugas, kenapa tidak tadi malam langsung dibawa pasiennya, biar cepat tertangani, sayup-sayup saya mendengar Rian bilang pada petugas, saya tidak mau ke Klinik tadi malam, saya malas berdebat. ”Dokter Spesialis Kandungan melakukan tindakan kurettasi pada rahim saya, setelah saya dibius total sebelumnya. Saat saya sadar, yang saya temukan bukan suami saya menemani saya, tapi kakak sepupu saya, saya menanyakan keberadaan Rian pada sepupu saya, sepupu saya mengatakan Rian pulang, tadi Rian meminta pada Kak Laila untuk menemani saya ” ”Kak Laila memberikan HP kepunyaan saya yang dititipkan Rian padanya, ada beberapa SMS masuk dari Inong, dia kembali mengganggu saya dengan kata-kata kasar nya, Inong menuduh saya curang, katanya saya pura-pura sakit untuk menarik perhatian Rian. Saya hapus SMS Inong, saya abaikan dengan tidak membalas nya” ” Dua bulan setelah keguguran, saya hamil lagi, saya memberitahukan Rian, Rian meminta saya untuk menggugurkan kandungan saya dengan alasan Inong marah jika saya hamil, saya tidak tahu kenapa Rian harus mendengar dan mengikuti semua perkataan Inong, ada yang bilang sama saya mungkin Rian terkena semacam guna-guna atau pengaruh magic lainnya, saya kurang percaya hal ini, saya cuma mengandalkan Allah, ini ujian dari Allah buat saya. (Bersambung)