Sedihnya Aku Punya Mertua Jahat keyakinan tidak apa-apa karena anakku sebentar lagi mau dua tahun. Aku dan mertua sempat saling adu pendapat di depan suami. Daripada adu mulut terus aku sudahi dengan masuk ke kamar lagi. Tak lama anakku membasahi bajunya. Aku ajak dia ganti baju. Bajunya ada di backpack hitam dan posisi tasnya ada di kamar mertua. Aku tidak ingat pasti di mana, makanya aku coba tanya ke suami yang masih di dalam rumah. Lalu mertua melempar backpack hitam itu dari kamar ke arahku di hadapan suami. Seperti memberi sesuatu ke binatang. Diperlakukan begitu aku sedih banget. Soalnya aku baru beres melahirkan. Jahitanku belum sembuh. Masih sakit. Tapi, sikap mertua membuatku bertambah sakit. Akhirnya tidak lama dari aksi lempar tas itu, suami mengajak aku pulang ke kontrakan. Aku langsung siap-siap. Mertua pun bertanya-tanya, ”Kenapa kok cepet banget?” katanya. Harusnya dia nggak usah bertanya toh karena dia kami minggat. Entah itu hanya formalitas aja? Mungkin. Aku hanya menjawab, ”Nggak apa-apa. Namanya rumah tangga”. Alhamdulilah. Kini anak keduaku sudah berusia tiga bulan. Aku sudah sehat wal-afiat. Perut mulas sudah hilang karena rutin minum jamu detoks rahim. Dan, mengurus rumah tangga yang dulu teramat berat kini sudah makin bisa ditangani dengan Bersambung