Sakit Hati Suami Selingkuh hingga Dianggap Pembantu Suami saya selalu bilang kalau saya itu terlalu dominan. Berawal dari masalah gaji saya yang lebih besar darinya. Dari level pekerjaan juga memang sudah berbeda. Saya sudah level manajer dan dia masih staf. Selain itu dari sisi akademis, saya juga lebih unggul. Tapi semua itu saya tekan setekan-tekannya demi kelangsungan rumah tangga kami. Tapi kayaknya memang dari didikan keluarga dia yang biasa lelaki berkuasa, ada rasa mangkel di hatinya setiap tanggal gajian. Di situ dia mulai bertingkah yaitu selingkuh. Hancur hati saya. Saat kami ngobrol hati ke hati, dia menyalahkan saya dengan bilang dominasi saya di bidang keuangan keluarga kami. Padahal ’kan ya kalo dipikir-pikir bukankah Ibu yang jadi menteri keuangan di sebuah rumah tangga? Kalo bukan kita yang atur cash flow, siapa yang ngeh bayar ina-ini-itu di dalam rumah tangga? Ok saat itu, demi anak-anak, saya mengalah. Saya tanya apa yang dia mau agar hubungan ini tetap berjalan? Dia, dengan air mata buaya, bilang kalau ingin saya di rumah saja menjaga anak-anak. bersambung