Orang Tuaku Sakit Gara-gara Kakak Pindah Agama (2) Saat usianya sudah hampir 35 tahun, akhirnya ibu dan ayah menanyakan hal ini secara serius padanya. Ia beberapa kali mengelak. Setiap ditanya, hanya jawaban nanti atau belum ada. Hingga akhirnya, pertengahan tahun lalu dia pulang dan minta izin menikah. Selama ini, hatinya tertambat pada seorang perempuan cantik dan dewasa. Ibu dan ayahku akhirnya meminta calonnya di bawa pulang. Pertama kali melihat calon kakak iparku, diakui ibu perasaannya sudah tak tenang. Mungkin benar feeling seorang ibu, beberapa bulan kemudian kakakku memberi tahu kenyataan kalau ia telah pindah agama dan berencana menikah dengan pujaan hatinya. Wajah ibuku pucat dan terjatuh dari duduknya. Sedangkan ayah hanya mampu menunduk tanpa sepatah kata pun. Kalau kakakku masih kecil, mungkin sudah habis dihajar oleh ibu dan ayahku. Tapi, ini kejadiannya malah membuat ayah dan ibuku syok parah. Pernikahan itupun terjadi tanpa restu ayah dan ibuku. Parahnya, ibuku begitu terpukul oleh kejadian itu. Sudah setahun peristiwa menyakitkan itu berlalu, tapi rasanya ia belum bisa menyalahkan diri sendiri. Di usianya yang sudah senja, ia sering termenung dan menangis tiba-tiba. bersambung