Kulepas Dirimu karena Aku tak Mau Jadi yang Kedua (2) PERIH sekali rasanya mendengar itu semua. Saking penasarannya, aku berusaha mencari kebenaran itu sendiri, tapi hatiku sudah telanjur sayang dengan dia. Dan tidak akan sanggup menerima kenyataan, jika itu benar. Akhirnya aku berpikir, apa mungkin dia memang sudah punya pacar, tapi kenapa dia tak jujur denganku waktu itu. Padahal aku tak mungkin akan mencintainya, jika dia masih pacar orang. Hatiku terasa begitu di lema. Setiap hari Minggu, aku menyuruh dia untuk ke rumahku, tetapi pasti selalu banyak alasan. Dan dia ke rumahku dua minggu sekali. Mungkin begitu jadwalnya. Aku makin curiga. Aku terus berusaha mencari tau kebenarannya. Pada akhirnya aku mengetahui semua itu. Ternyata memang benar dia sudah mempunyai pacar, sebelum kenal denganku. Pacarnya itu satu kampung dengannya, aku memberanikan diri untuk menemui cewek pacarnya pacarku itu dan mencari tahu yang sebenarnya terjadi. Tidak disangka, ternyata aku nomor dua, sempat merasa disakiti, dan menyesal. Tapi di sisi lain aku kagum dengan cewek itu (pacar dia). Cewek itu rela diduakan oleh cowoknya. Aku bertanya dalam hatiku, pantaskah aku menyayangi dan mencintai pacar orang? Sedangkan pacar pertamanya saja ikhlas, asal cowoknya bahagia. Setelah mengetahui semua itu, aku meminta pacarku untuk datang ke rumah dan menjelaskan atau memberi keputusan untukku. Ternyata dia memilih mempertahankan pacar pertamanya dan akan meninggalkanku. Dia memberi alasan mengapa dia memilih pacar pertamanya. Itu karena pacar pertamanya rela untuk diduakan asal cowoknya bahagia. Waktu itu aku langsung menangis di depannya, sungguh air mata ini tak dapat kubendung. Orang yang aku sayang ternyata pacar orang lain, tetapi aku harus bisa melupakannya. Aku tak berhak sedikitpun memilikinya lagi. Aku tak mau merusak hubungan orang lain. Bersambung