Minggu, 21 Desember 2025

Mengulik Biografi Sang Pencipta Lagu Indonesia Raya, Wage Rudolf Soepratman

- Sabtu, 28 Oktober 2023 | 15:01 WIB
WR Soepratman merupakan pencipta lagu Indonesia Raya. Lagu tersebut pernah dinyanyikan saat kongres Sumpah Pemuda. (Dok Kemendikbudristek )
WR Soepratman merupakan pencipta lagu Indonesia Raya. Lagu tersebut pernah dinyanyikan saat kongres Sumpah Pemuda. (Dok Kemendikbudristek )

METROPOLITAN.ID - Salah satu tokoh Sumpah Pemuda yang berpengaruh adalah Wage Rudolf Soepratman atau lebih dikenal dengan WR Soepratman.

WR Soepratman merupakan pencipta lagu Indonesia Raya. Lagu tersebut pernah dinyanyikan saat kongres Sumpah Pemuda.

Lalu, siapakah Wage Rudolf Soepratman yang merupakan Tokoh Penting Sumpah Pemuda sekaligus lagunya dijadikan lagu kebangsaan Indonesia Raya?

Baca Juga: Dalam Dua Pekan Perumda Tirta Kahuripan Diganjar Dua Penghargaan

Wage Rudolf Soepratman lahir di Jatinegara pada tanggal 9 Maret 1903. W.R. Soepratman memulai pendidikan di Frobelschool (sekolah taman kanak-kanak) Jakarta pada 1907, saat usianya 4 tahun.

Setelah tinggal bersama kakanya Ny. Rukiyem di Makasar, W.R. Soepratman melanjutkan pendidikannya di Tweede Inlandscheschool (Sekolah Angka Dua) dan menyelesaikan pada tahun 1917.

Pada tahun 1919,  W.R. Soepratman lulus ujian Klein Ambtenaar Examen (KAE, ujian untuk calon pegawai rendahan). Setelah lulus KAE, Wage melanjutkan pendidikan ke Normaalschool (Sekolah Pendidikan Guru). 

Baca Juga: Pj Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad Apresiasi Panen Raya Melon Besutan KWT

Karirnya dalam bermusik tidak terlepas dari peran kakak Iparnya W.M. Van Eldick, W.R. Soepratman diberikan hadiah oleh Van Eldick sebuah biola saat ulang tahunnya yang ke-17. Bersama dengan Van Eldik, ia mendirikan Grup Jazz Band bernama Black And White. Kepandaian W.R.

Puncak karir WR Soepratman ketika Ia pindah dari Makassar ke Bandung dan mendalami jurnalistik dengan menjadi wartawan pada surat kabar Kaoem Moeda pada tahun 1924. Setahun kemudian, ia pindah ke Jakarta dan menjadi wartawan Surat Kabar Sin Po.

Setelah dilaksanakannya Kongres Pemuda Kedua, kehidupan WR Soepratman tidak lagi tenang setelah dimata-matai oleh polisi Belanda kata “Merdeka, Merdeka” pada lagu karangannya tersebut.

Baca Juga: Laga Perdana IMAG 2023, Atlet Taekwondo Kota Bogor Sukses Sapu Bersih 4 Medali Emas

Sehingga pada tahun 1930 Pemerintah Hindia Belanda melarang rakyat Indonesia menyanyikan lagu Indonesia Raya di depan umum.

Tahun 1933-1937 ia berpindah-pindah tempat dari Jakarta ke Cimahi, lalu ke Pemalang. Hingga pada bulan April 1937 ia dibawa oleh kakanya Ny. Rukiyem Supratiyah ke Surabaya dalam keadaan sakit.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X