Minggu, 21 Desember 2025

Semangat Entrepeneur Muda Bogor di Momen Sumpah Pemuda, Intan Kenalkan Teh Nusantara lewat Minuman

- Jumat, 29 Oktober 2021 | 16:01 WIB

METROPOLITAN - Meski masih situasi pandemi, Kota Bogor memang tidak pernah kehabisan stok entrepeneur muda. Salah satunya Intan Nur Afianti. Momentum Sum­pah Pemuda 2021 kali ini punya makna tersendiri bagi Intan. Produk minuman teh bernama Authentea Nusan­tara, yang ia buat bersama para pemuda Bogor lain, ru­panya sukses menarik minat semua kalangan dan siap meramaikan dunia food and beverages di Kota Bogor. Produk Authentea Nusan­tara jadi pemenang dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi)-Dinas Pe­muda dan Olahraga (Dispora) Academy Batch 3 sebagai produk dengan profit terba­nyak. Selain itu, Intan pun sukses menjadi CEO terbaik, sehingga timnya berhak atas bantuan investasi dari Hipmi Kota Bogor. Sejatinya, bukan tiba-tiba ia dan tim bisa jadi pemenang dalam Hipmi-Dispora Aca­demy Batch 3. Sebab, ia mengaku sudah tiga tahun berkecimpung di dunia teh Nusantara. Buatnya, teh mer­upakan salah satu produk favorit semua kalangan. Tidak seperti kopi yang punya kesan segmented. “Saya sih sudah tiga tahunan lah main di dunia teh. Nah, pas ikutan Hipmi-Dispora Academy Batch 3 ini, saya dan tim sepakat kita bikin produk teh saja. Sebab, minuman teh nggak segmented ya dan ba­nyak yang suka, mulai dari anak kecil, milenial, hingga orang tua,” katanya kepada Metropolitan.id selepas wisu­da Hipmi-Dispora Academy Batch 3 di Mal Boxies 123, Kecamatan Bogor Timur, Ka­mis (28/10). Ia dan teman-teman di tim pun tak sembarangan soal penamaan produknya dengan embel-embel Nusantara. Teh yang digunakan pun otentik khas Jawa Tengah, dengan produk andalan teh Pandawa. “Kami juga sepakat pakai nama wayang di produk, terus juga memunculkan gambar batik dalam kemasan. Jadi memang kita pengin produk ini Nusantara banget gitu. Kita jadi pemenang juga di momentum Sumpah Pemuda. Ini luar biasa buat kami,” ujar­nya. Selama satu bulan menja­jakan produk, ia mengaku banyak tantangan yang di­hadapi. Di antaranya, soal pemilihan tempat berjualan, keunggulan varian pada pro­duk, hingga menyatukan visi-misi dalam tim. Sebab, sebe­lum akademi, ia dan tim tidak saling mengenal. Ia berharap ke depannya dengan bantuan investasi dari Hipmi, produknya bisa diterima masyarakat. Lebih jauh, wanita berhijab itu juga ingin menjadi inspirasi bagi pemuda-pemudi di Bogor yang ingin sukses menjadi entre­peneur di usia muda. Bagi yang penasaran dengan produk teh ini, bisa memfollow Instagram @Authentea.nusantara. “Kita berpikir untuk mem­buat minuman teh seperti kopi yang ramai ini. Intuk varian masih dalam peng­embangan. Produk teh sen­diri ada varian teh Pandawa, campuran teh Jawa asli dira­cik-dicampur sama gula pasir. Jadi saya berpikir teh ini bisa seperti pengembangan kopi, yang bisa menjadi kebutuhan,” paparnya. Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya berpesan agar pemuda dan pemudi yang telah diwisuda bisa menjadi pengusaha Kota Bogor. Selain itu, kunci menjadi pengusaha bukan sekadar ilmu dan ke­terampilan, tetapi relasi yang menjadi salah satu faktor pe­nentu kemajuan usaha. “Untuk menjadi pengusaha muda, seperti yang tergabung dalam Hipmi, diperlukan juga relasi. Jadi tidak hanya ilmu dan keterampilan. Pen­ting terhadap pribadi pengu­saha maupun kelangsungan usaha,” kata Bima dalam sam­butannya. Di tempat yang sama, Ketua Hipmi-Dispora Academy Mu­hammad Al Farissy menutur­kan, Hipmi-Dispora Academy Batch 3 digelar langsung dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Tak kurang dari 30 muda-muda Bogor ikut serta. “Dalam kegiatan ini, kami gali potensi mereka berda­sarkan kemauan mereka da­lam menciptakan produk. Kebanyakan mereka tertarik untuk membuat makanan dan minuman. Kami ajarkan me­reka berjualan langsung. Me­reka praktik menjual di GOR Pajajaran atau kantor Dis­pora, ada yang berjualan di taman-taman, sekitar GOR, dan jalan protokol Kota Bogor,” ujarnya. Para pemenang dalam ke­giatan kali ini mendapatkan investasi modal untuk mela­njutkan usaha ke depan. Jum­lahnya sesuai kebutuhan yang dicantum dalam rencana anggaran. “Dikembalikan tapi tidak ada jangka waktu, dananya sesuai proposal. Ada tiga ka­tegori pemenang, yakni CEO terbaik dan profit terbesar dengan produk teh. Dan ku­antitas penjualan terbanyak itu produk stik talas,” tuntas­nya. (ryn/eka/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Kunker ke Kota Kisarazu, Bima Arya Perkuat Kerja Sama

Senin, 28 November 2022 | 16:01 WIB

Bantu Korban Gempa Cianjur, Antam Turunkan ERG

Kamis, 24 November 2022 | 11:08 WIB
X