METROPOLITAN.ID - Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi yang pernah terkena kerusakan akibat tsunami kembali memulai pelepasan fase ketiga air limbah radioaktif ke laut.
Limbah radioaktif dari PLTN Fukushima Daiichi tersebut telah diolah dan diencerkan sebelum dialirkan ke laut.
Tindakan pembuangan limbah radioaktif dari PLTN Fukushima Daiichi diambil setelah pihak berwenang Jepang mengkonfirmasi bahwa dua tahap pelepasan sebelumnya berjalan lancar.
Tokyo Electric Power Company Holdings, operator pabrik, telah melepaskan sebanyak 7.800 ton air limbah yang telah diolah dalam dua tahap sebelumnya.
Mereka berencana untuk melanjutkan pelepasan yang sama hingga tanggal 20 November mendatang.
Proses ini melibatkan penggunaan dua pompa untuk mencampur air limbah yang telah diolah dengan air laut dalam jumlah besar.
Campuran ini kemudian secara perlahan diarahkan ke Samudera Pasifik melalui terowongan bawah laut untuk kemudian dibuang ke lepas pantai.
Pabrik Fukushima Daiichi memulai pembuangan air limbah pada bulan Agustus dan akan melanjutkannya dalam beberapa dekade ke depan.
Total sekitar 1,33 juta ton air limbah radioaktif telah terakumulasi sekitar 1.000 tangki di pabrik ini.
Angka tersebut diakumulasi sejak terjadinya gempa bumi besar dan tsunami di timur laut Jepang pada tahun 2011.
Pemerintah Jepang dan TEPCO menyatakan bahwa tindakan ini tidak dapat dihindari karena tangki penyimpanan hampir mencapai kapasitas maksimum, dan pelepasan air limbah ini diperlukan.
Pelepasan ini telah menimbulkan protes keras dari kelompok nelayan dan negara-negara tetangga, seperti Korea Selatan. serta berdampak pada ekspor makanan laut Jepang ke Tiongkok.
Pemerintah Jepang terus memberikan penjelasan transparan dan ilmiah mengenai pelepasan ini.
Namun, beberapa negara masih membatasi impor makanan laut Jepang tanpa alasan ilmiah yang kuat.