Pemerintah Jepang telah berusaha membantu produsen makanan laut menemukan pasar baru dan mengurangi dampak larangan di Tiongkok.
Selain itu, mereka juga telah memimpin kampanye untuk meningkatkan konsumsi ikan dan mendukung Fukushima, yang kini diikuti oleh banyak konsumen.
Air limbah tersebut telah diolah dengan baik untuk menghilangkan sebanyak mungkin kontaminan radioaktif sebelum diencerkan dengan air laut dan dilepaskan.
Meskipun TEPCO dan pemerintah yakin bahwa prosesnya aman, beberapa ilmuwan menekankan perlunya pemantauan ketat terhadap pelepasan ini.
Hasil pengambilan sampel air laut yang dilakukan oleh TEPCO dan pemerintah sejauh ini menunjukkan adanya tritium.
Namun Trinium tersebut dalam kadar yang jauh lebih rendah daripada standar air minum yang telah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia.
Dalam insiden baru-baru ini, dua pekerja di pabrik terkena percikan limbah radioaktif saat membersihkan pipa di fasilitas pengolahan air.
Mereka telah dirawat di rumah sakit karena terpapar bahan kimia tersebut, namun saat ini mereka telah dibebaskan dan diawasi, dan tidak ada yang menelan limbah radioaktif.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah menyimpulkan bahwa jika pelepasan ini dilakukan sesuai dengan rencana dan pengawasan yang ketat.
Dampaknya terhadap lingkungan, kehidupan laut, dan kesehatan manusia dapat ditoleransi. Pejabat misi IAEA bahkan merasa yakin dengan kelancaran operasi ini.
Harapannya, proses pelepasan limbah radioaktif pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi tidak menimbulkan masalah di dalam kehidupan laut.***
