Senin, 22 Desember 2025

Warga Palestina Terjebak di Rumah Sakit Gaza yang Dikepung Israel, Evakuasi Bayi Tertunda

- Selasa, 14 November 2023 | 21:50 WIB
Rumah Sakit Al Quds di Gaza Palestina yang jadi sasaran tembak sniper Israel. (Jawapos.com)
Rumah Sakit Al Quds di Gaza Palestina yang jadi sasaran tembak sniper Israel. (Jawapos.com)

METROPOLITAN.ID - Warga Palestina yang terjebak di dalam rumah sakit terbesar di Gaza tengah menggali kuburan massal pada hari Selasa untuk menguburkan pasien yang meninggal dalam pengepungan Israel.

Mereka mengatakan tidak ada rencana untuk evakuasi bayi meskipun Israel mengumumkan tawaran pengiriman inkubator portabel ke rumah sakit di Jalur Gaza Palestina.

Pasukan Israel telah mengepung rumah sakit Al Shifa di Jalur Gaza Palestina, yang mereka katakan berada di atas markas bawah tanah militan Hamas.

Baca Juga: 40 Hari Konflik Israel dan Palestina di Jalur Gaza: Rekap Lengkap Pemberitaan di Media Sejauh Ini

Hamas, kelompok Islam yang berkuasa di Gaza, membantah keberadaan pejuang di sana dan mengatakan 650 pasien serta 5.000-7.000 warga sipil terlantar di dalam kompleks rumah sakit itu.

Rumah sakit tersebut terus menerus diserang oleh penembak jitu dan pesawat tanpa awak.

Mereka mengatakan 40 pasien meninggal dalam beberapa hari terakhir, termasuk tiga bayi prematur yang inkubatornya rusak.

Baca Juga: Kembalinya The Beatles ke Puncak Lagu Inggris Setelah Perilisan Lagu Terbaru 'Now and Then'

Lima minggu setelah Israel bersumpah untuk menghancurkan Hamas sebagai balasan atas serangan militan lintas batas pada 7 Oktober.

Nasib rumah sakit yang terkepung telah menjadi fokus kekhawatiran internasional, termasuk dari sekutu terdekat Israel, Amerika Serikat.

Ashraf Al-Qidra, juru bicara kesehatan Gaza, yang dihubungi melalui telepon di dalam kompleks rumah sakit, mengatakan ada sekitar 100 mayat yang membusuk di dalam dan tidak ada cara untuk mengeluarkannya.

Baca Juga: Nepal Bakal Atur Pelarangan Penggunaan Aplikasi TikTok Karena Berdampak Negatif Terhadap Harmoni Sosial

"Kami berencana untuk mengubur mereka hari ini dalam kuburan massal di kompleks medis Al Shifa. Ini akan sangat berbahaya karena kami tidak memiliki perlindungan dari ICRC, tetapi kami tidak punya pilihan lain karena mayat para syuhada mulai membusuk," katanya kepada Reuters.

Tiga puluh enam bayi tersisa dari ruang perawatan neonatal setelah tiga meninggal.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X