METROPOLITAN.ID - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, mendapat tuduhan antisemitisme setelah ia mengklaim bahwa orang Yahudi tidak dianiaya karena agama mereka selama peristiwa Holocaust.
Tuduhan antisemitisme menghampiri Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, akibat pernyataannya yang menyatakan bahwa orang Yahudi tidak menjadi sasaran penindasan berdasarkan agama selama peristiwa Holocaust.
Pernyataan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, tentang penindasan terhadap orang Yahudi berdasarkan agama selama Holocaust memicu tuduhan antisemitisme.
Baca Juga: Salah Satu Juri MasterChef Indonesia, Chef Renatta Moeloek Pamer Kemesraan dengan Antoine Fantino
Pidato Abbas di hadapan para anggota senior Partai Fatah di Ramallah bulan lalu menuai kritik setelah cuplikan pidato tersebut disebarkan oleh Institut Penelitian Media Timur Tengah (MEMRI) Washington.
Dalam pidatonya, Abbas menyatakan bahwa "tidak benar" jika "Adolf Hitler membunuh orang-orang Yahudi karena mereka adalah orang Yahudi".
Ia juga mengklaim bahwa Jerman memerangi (orang Yahudi) karena peran sosial mereka dan bukan karena agama mereka melainkan Karena riba dan uang.
Baca Juga: Erik Ten Hag: Manchester United Bersiap Melepas Beberapa Pemain Utama pada Bursa Transfer Januari
Reaksi dari berbagai pihak tidak berselang lama.
Israel menuduh Abbas melakukan "penyangkalan terhadap peristiwa Holocaust."
Sementara Uni Eropa menyebut pidato Presiden palestina mengandung pernyataan yang salah dan sangat menyesatkan tentang Yahudi dan antisemitisme.
Bahkan, Jerman juga mengutuk pernyataan Abbas, menyatakan bahwa rakyat Palestina berhak mendengar kebenaran sejarah.
Pernyataan Abbas dikecam sebagai "pernyataan kebencian dan antisemitisme" oleh Utusan Khusus Amerika Serikat untuk Memantau dan Memerangi Antisemitisme, Deborah Lipstadt.