METROPOLITAN.ID - Skeman Pinjaman online (pinjol) untuk membantu mahasiswa melunasi tunggakan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Institut Teknologi Bandung (ITB) mengundang perhatian.
Meskipun dianggap memberatkan oleh beberapa pihak, ternyata kampus-kampus lain seperti Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas Negeri Semarang (Unnes) sudah terlebih dahulu menjalin kerja sama dengan agen pinjol.
Melalui skema pinjol untuk lunasi UKT, ITB, UGM, dan Unnes menyediakan opsi pembiayaan bagi mahasiswanya selain mengambil cuti kuliah.
Baca Juga: Marak Skema Pinjol untuk Pendidikan, PPI Dunia Protes Kampus Terkemuka Seperti ITB dan UGM Dikecam
UGM, melalui Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), telah bermitra dengan PT Inclusive Finance Group (Danacita) sejak Agustus 2022.
Kerja sama ini menyediakan opsi pembiayaan biaya kuliah secara bulanan untuk semua mahasiswa program sarjana dan pascasarjana.
Mahasiswa bisa memilih pembayaran secara bulanan selama 6 hingga 24 bulan untuk calon mahasiswa baru, dan 6 hingga 12 bulan untuk mahasiswa aktif.
Baca Juga: PKBM Bakti Nusa Ajak Para Siswa Budidaya Ayam Petelur
Demikian pula, Unnes juga telah menjalin nota kesepahaman dengan Danacita pada April 2022. Fakultas Ekonomi di Unnes menyediakan opsi alternatif pembayaran biaya kuliah, seperti UKT, secara bulanan.
Dengan kerja sama ini, mahasiswa program sarjana fakultas ekonomi dan seluruh mahasiswa antarjenjang di Unnes dapat memanfaatkan opsi pembiayaan yang lebih fleksibel.
Danacita, sebagai fintech peer-to-peer (P2P) lending, fokus pada pembiayaan di sektor pendidikan sejak awal.
Misi perusahaan adalah memberikan kemudahan bagi semua orang, terutama pelajar dan mahasiswa, untuk mendapatkan biaya pendidikan.
Pada tahun pertama peluncurannya, Danacita sudah bekerja sama dengan lebih dari 100 lembaga pendidikan tinggi di seluruh Indonesia dan diakui sebagai platform P2P resmi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
