METROPOLITAN.ID - Sejumlah massa dalam berbagai kalangan dan juga profesi melakukan aksi Demonstrasi atau demo tolak pengesahan RUU Pilkada.
Aksi demo untuk tolak pengesahan RUU Pilkada tersebut berlangsung di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta pada Kamis, 22 Agustus 2024.
Ribuan massa yang terdiri dari berbagai elemen mulai dari mahasiswa, artis, komika dan juga sipil turut ikut aksi demonstrasi tolak pengesahan RUU Pilkada tersebut.
Baca Juga: Coba Terobos Istana Bogor Lewat Perumahan, Mahasiswa Demo Terlibat Aksi Dorong dengan Polisi
Adapun aksi demo tolak pengesahan RUU Pilkada ini merupakan bagian dari Peringatan Darurat Indonesia yang pada hari Rabu, 21 Agustus 2024 kemarin viral di media sosial.
Peringatan Darurat beserta gambar Garuda biru itu banyak dibagikan oleh netizen termasuk Pandji Pragiwaksono dan Andovi da Lopez.
Bahkan, Panddji dan Andovi da Lopez sampai diteror karena dituduh sebagai provokator aksi demo sebab lantang suarakan aksi tersebut.
Pandji dan Andovi da Lopez diteror dengan sebuah pesan yang dikirim melalui aplikasi WhatsApp, dimana dalam pesan tersebut mereka dipanggil oleh Bareskrim untuk menhadap ke kantor.
Lantas sang komika Pandji Pragiwiaksono membagikan pesan teror yang diterima olehnya dari seseorang mengaku dari Bareskrim.
"Pandji tolong datang ke kantor Bareskrim," pesan yang didapatkan olehnya.
Baca Juga: Viral! Bubarkan Mahasiswa yang Tengah Demo, Bupati Halmahera Acungkan Parang dan Kejar Para Pendemo
Ternyata hal serupa juga didapatkan oleh YouTuber Andovi da Lopez dimana mengkonfirmasi mendapatkan pesan serupa dengan stand up komedian tersebut.
Adapun kontak WhatsApp (WA) dari orang yang diduga teror Pandji serta Andovi da Lopez bernama Peter dengan memakai foto profil seorang pria berseragam TNI.