METROPOLITAN.ID - Dalam beberapa hari terakhir, media sosial ramai dengan seruan untuk memboikot kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen.
Seruan untuk memboikot PPN 12 persen sebenarnya tidak hanya dimaksudkan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pajak, tetapi juga untuk mendorong kesadaran masyarakat tentang pentingnya hidup hemat.
Di mana warganet menyuarakan pentingnya menjalani gaya hidup hemat atau frugal living sebagai bentuk protes sekaligus solusi untuk mengurangi dampak kebijakan tersebut.
Seruan itu juga menyoroti kekhawatiran masyarakat atas dampak kenaikan PPN terhadap daya beli.
Kenaikan ini diperkirakan akan memengaruhi harga berbagai barang dan jasa, dari kebutuhan pokok hingga konsumsi sekunder.
Sebagai respons, ajakan untuk mengadopsi gaya hidup frugal living menekankan pengelolaan keuangan secara bijak dan hanya fokus pada kebutuhan utama saja.
Lantas apa itu frugal living yang sedang ramai dibahas di media sosial? Berikut infromasi selengkapnya.
Apa Itu Frugal Living?
Frugal living adalah konsep gaya hidup yang mengutamakan pengeluaran hemat tanpa harus mengorbankan kualitas hidup.
Ini bukan sekadar tentang menabung atau hidup pelit, melainkan tentang pengelolaan keuangan yang cerdas, di mana setiap pengeluaran dirancang untuk memberikan manfaat maksimal.
Frugal living sendiri bukanlah konsep baru. Gaya hidup ini telah lama dikenal sebagai cara untuk hidup lebih hemat dengan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dan memprioritaskan kebutuhan.
Baca Juga: OnePlus Luncurkan Pembaruan OxygenOS 15 Pada OnePlus 12R, Ini FItur yang Diterima
Namun, popularitasnya melonjak kembali di tengah situasi ekonomi yang sulit, termasuk kenaikan pajak seperti PPN 12 persen.