Senin, 22 Desember 2025

Viral Burung Pipit Tewas Massal di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Begini Faktanya!

- Senin, 25 November 2024 | 13:05 WIB
Burung pipit mati secara massal di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. (X/@hinata_hyugaa10)
Burung pipit mati secara massal di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. (X/@hinata_hyugaa10)

METROPOLITAN.ID - Viral sebuah video memperlihatkan sekumpulan burung pipit mati secara massal di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Video yang tersebar di akun Instagram lokal Bali pada Minggu, 24 November 2024, ini memperlihatkan kawanan burung pipit yang ditemukan tergeletak mati di bawah sebuah pohon di area bandara.

Kejadian ini sempat menghebohkan warga Bali, dan banyak yang penasaran dengan penyebab kematian burung-burung tersebut. Lantas seperti apa faktanya?

Baca Juga: Bawaslu Kota Bogor Gelar Apel Siaga Pengawasan Masa Tenang Pilkada Serentak 2024, Bakal Lakukan Patroli ke 1.530 TPS

Menurut Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, Ratna Hendratmoko, kematian massal burung pipit (Estrildidae) tersebut disebabkan oleh faktor alam.

Kejadian yang terjadi pada Jumat malam, 22 November 2024, ini bermula dari sebuah sambaran petir yang mengenai pohon tempat kawanan burung pipit sedang beristirahat.

Ranting pohon yang patah akibat sambaran petir kemudian membuat burung-burung yang sedang bertengger di pohon tersebut turut tersambar dan akhirnya mati.

Baca Juga: Hari Guru, Sekolah Widya Kusuma Cileungsi Digembok, Siswa Tak Bisa Belajar

Ratna menjelaskan bahwa informasi mengenai kejadian ini diperoleh dari petugas pemeliharaan taman dan petugas keamanan Bandara I Gusti Ngurah Rai.

"Diperoleh informasi dari petugas pemeliharaan taman dan petugas keamanan Bandara I Gusti Ngurah Rai," dalam keterangannya yang dikutip, Senin 25 November 2024.

Setelah dilakukan pengecekan oleh tim BKSDA Bali, hanya ditemukan tiga ekor bangkai burung yang kondisinya sudah sangat memburuk, mengalami degradasi hingga 90 persen.

Baca Juga: Paula Verhoeven Curhat Soal Ujian Kehidupan ke Ustaz Hanan Attaki di Tengah Proses Cerai dengan Baim Wong

Oleh karena kondisi bangkai yang sudah membusuk, pihak BKSDA tidak dapat melakukan nekropsi atau pengambilan sampel dari tubuh burung-burung tersebut.

"Kondisi ini menyebabkan satwa tersebut tidak memungkinkan untuk dilakukan nekropsi atau pengambilan sampel," ujar dia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Artikel Terkait

Terkini

X