METROPOLITAN.ID - Pengamat Kebijakan Publik Yusfitriadi menyoroti agenda workshop Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor yang dilakukan di Bali pada pertengahan November 2024 ini.
Sebab, workshop di Pulau Dewata tersebut dikabarkan menelan anggaran hingga Rp900 juta.
Menurut Yusfitriadi, uang sebesar itu dapat digunakan untuk membangun puluhan rumah tak layak huni beserta ratusan sanitasi di Kabupaten Bogor.
Baca Juga: Pecahkan Rekor MURI, Ribuan ASN di Bogor Pakai Sarung Tenun Majalaya
"Artinya gak ada alasan apapun, jadi saya pikir itu karena mentalitas yang bobrok di pejabat Dinsos," kata Yusfitriadi, Jumat 22 November 2024.
"Kalau saya analogikan kepada dua hal, yang pertama adalah pembangunan rumah tidak layak huni, satu rumah bisa 50 juta itu bisa untuk 20 rumah tidak layak huni, kalau hanya perbaikan Rp25 juta itu bisa 100 rumah tidak layak huni dibangun," sambungnya.
Yusfitriad juga membayangkan uang Rp900 juta itu dapat digunakan untuk membuat toilet umum, sehingga dampaknya dapat dirasakan oleh orang banyak.
"Atau sanitasi, pemasangan paralon, itu bisa bisa berapa kelurahan dan desa atau pembuatan toilet umum. Sati toilet itu katakanlah bisa Rp25 juta itu bisa 200 toilet lebih. Bagi saya itu mentalitasnya aja yang lemah dan bobrok," tegasnya.
Untuk itu, Yusfitriadi menilai jabatan kepala Dinsos Kabupaten Bogor saat ini perlu diganti karena dinilai tak memikiki kepekaan dengan kondisi saat ini.
"Tidak ada alasan lain untuk segera dicopot kepala Dinas nya. Kalau gamau dicopot silahkan mundur," pungkasnya. (Cr1/fin)
