Penanganan tepat oleh pengemudi, seperti tidak panik dan hanya menggunakan rem trailer tanpa mengaktifkan service brake, sangat menentukan keberhasilan dalam mengendalikan kendaraan.
Baca Juga: Hujan Deras Seharian, Sukabumi Diterjang Banjir dan Longsor di 20 Titik
Selain itu, investigasi menemukan bahwa desain jalur penghentian darurat (JPD) di lokasi kejadian belum optimal. Sudut masuk JPD dinilai terlalu tajam sehingga menyulitkan kendaraan berat untuk bermanuver saat dalam kondisi darurat.
Sebagai bentuk tindak lanjut, KNKT telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi penting guna meningkatkan keselamatan berkendara di ruas tol tersebut. Di antaranya:
- Evaluasi Jalur Penghentian Darurat
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat diminta mengevaluasi ulang desain JPD, khususnya aksesibilitas bagi kendaraan besar dalam situasi darurat.
- Perbaikan Sistem Drainase
Direktorat Jenderal Bina Marga dianjurkan melakukan peninjauan terhadap sistem drainase di jalur tol dengan topografi menurun guna menghindari genangan yang dapat mengganggu kestabilan kendaraan.
Baca Juga: 5 Kelebihan Smartphone Google Pixel Dibandingkan Merek Lain Yang Jarang Diketahui
- Pengaturan Marka dan Rambu Lalu Lintas
KNKT menyarankan agar marka kejut tidak dipasang di jalur menurun dan berkelok untuk mencegah gangguan stabilitas kendaraan berat, serta menyederhanakan rambu agar mudah dipahami pengemudi.
- Peningkatan Manajemen Lalu Lintas
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) diimbau memperketat pengawasan lalu lintas, khususnya di lokasi pekerjaan jalan yang berpotensi menimbulkan kemacetan dan meningkatkan risiko kecelakaan.
- Optimalisasi Operasional oleh Pengelola Tol
PT Jasa Marga sebagai operator diminta melakukan perbaikan manajemen lalu lintas di titik rawan kecelakaan dan menata ulang jalur penghentian darurat untuk meningkatkan kesiapan menghadapi kondisi darurat.
KNKT menegaskan bahwa implementasi seluruh rekomendasi tersebut sangat krusial demi mewujudkan sistem transportasi jalan tol yang lebih aman, terutama di wilayah dengan karakteristik medan ekstrem seperti Cipularang.
Langkah-langkah korektif yang menyeluruh dari seluruh pihak terkait diharapkan dapat mencegah terulangnya tragedi serupa di masa mendatang.