Minggu, 21 Desember 2025

Masih Ingat Kecelakaan Maut Tol Cipularang KM 92? Hasil Investigasi KNKT Sebut Kondisi Jalan Jadi Penyebab

- Minggu, 25 Mei 2025 | 09:56 WIB
KNKT membeberkan hasil investigasi kecelakaan maut tabrakan beruntun di Tol Cipularang KM 92 pada 11 November 2024 (ist)
KNKT membeberkan hasil investigasi kecelakaan maut tabrakan beruntun di Tol Cipularang KM 92 pada 11 November 2024 (ist)

METROPOLITAN.ID - Anda masih ingat insiden kecelakaan maut tabrakan beruntun di Tol Cipularang KM 92 pada 11 November 2024 lalu?

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) membeberkan hasil investigasi terhadap kecelakaan tabrakan beruntun di Jalan Tol Cipularang KM 92+200B, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada 11 November 2024 lalu itu.

Kecelakaan ini melibatkan sebuah truk trailer yang kehilangan kendali dan menabrak antrian kendaraan, mengakibatkan 1 orang meninggal dunia, 4 orang mengalami luka berat, dan 25 orang mengalami luka ringan.

Baca Juga: Raptama Trio, Band Pop Batak Asal Pekanbaru Semarakkan Musik Nusantara dari Bogor hingga Papua

Hasil investigasi KNKT menunjukkan bahwa kecelakaan ini dipicu oleh kombinasi beberapa faktor, termasuk kondisi cuaca saat kejadian yang hujan, aliran air yang menggenang di jalan, serta kondisi geometrik jalan yang memiliki turunan panjang.

Berdasarkan data yang diperoleh, truk trailer yang terlibat dalam kecelakaan ini mengalami fenomena jackknifing, di mana truk trailer menjadi tidak stabil saat direm pada permukaan yang tidak rata.

Seperti genangan air, menyebabkan trailer tak terkendali dan melipat terhadap traktor penariknya.

Baca Juga: Heboh Ayam Goreng Widuran Solo, Ada Menu Kremes Dimasak Pakai Minyak Babi

Fenomena ini terjadi akibat perbedaan koefisien gesekan antara roda kanan dan kiri trailer.

Investigasi turut mengungkap bahwa kondisi jalan di lokasi kejadian memiliki kemiringan melintang yang tidak optimal untuk mengalirkan air hujan secara efektif.

Akibatnya, terjadi genangan di bahu dalam yang dapat mempengaruhi stabilitas kendaraan, terutama kendaraan berat yang memiliki konfigurasi sumbu panjang seperti truk trailer.

Baca Juga: Pernikahan Anak di Bawah Umur di Lombok Viral, LPA Mataram Lapor Polisi

Selain itu, pemeriksaan teknis terhadap kendaraan menunjukkan bahwa meskipun sistem pengereman berfungsi, kondisi jalan yang basah serta perbedaan gaya gesekan menyebabkan kendaraan kehilangan kontrol saat melakukan pengereman.

Faktor yang berkontribusi terhadap kematian dan cedera berat adalah truk trailer sudah sulit untuk dikendalikan, perlu waktu dan lintasan panjang untuk mengembalikan posisi simetris traktor dan trailer atau mengkoreksi jackknifing.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X