Minggu, 21 Desember 2025

Anak Haji isam Kehilangan Uang Rp264 M dalam Sehari, Ternyata Ini Penyabnya

- Kamis, 24 Juli 2025 | 19:10 WIB
Anak Haji isam Kehilangan Uang Rp264 M dalam Sehari.
Anak Haji isam Kehilangan Uang Rp264 M dalam Sehari.

METROPOLITAN.ID - Nasib kurang beruntung tengah dialami dua anak dari pengusaha tambang raksasa asal Kalimantan Selatan, Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam.

Dalam satu hari saja, kekayaan Liana Saputri dan Jhony Saputra menyusut drastis hingga Rp264 miliar, buntut dari anjloknya saham PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN).

Penurunan drastis nilai kekayaan ini terjadi pada perdagangan bursa saham terbaru, di mana saham PGUN merosot hingga 12,7 persen, turun ke level 620 per lembar saham, dengan kapitalisasi pasar menyusut menjadi Rp3,56 triliun.

Bahkan di perdagangan interday, saham PGUN sempat terjun bebas hingga 15 persen ke level 605, padahal sebelumnya sempat mencatat kenaikan tajam sebesar 20 persen.

Baca Juga: Anak Haji Isam Beli 15% Saham KFC seharga Rp54,4 Miliar

Volatilitas tinggi ini mengakibatkan total kekayaan gabungan Liana dan Jhony anjlok hingga Rp264,02 miliar, membuat nilai kekayaan mereka saat ini tercatat sekitar Rp2,73 triliun.

Padahal, hanya sehari sebelumnya, keduanya mencatat lonjakan kekayaan sebesar Rp484,68 miliar, yang juga berasal dari pergerakan saham PGUN yang sempat menguat.

Anjloknya kekayaan anak Haji Isam bukan terjadi tanpa sebab. Selain karena kinerja emiten yang dianggap mulai melempem, aksi divestasi atau pelepasan sebagian saham oleh pemegang saham juga disebut sebagai salah satu pemicu utama.

Harga saham PGUN sejak awal Juli bahkan sudah mengalami penurunan lebih dari 50 persen, dan meski masih jauh di atas harga penawaran umum perdana (IPO), sentimen negatif pasar tampaknya terus membayangi.

Baca Juga: Ternyata Ini 4 Perusahaan yang Dikelola Anak Haji Isam Jhony Saputra

Liana Saputri dan Jhony Saputra bukan sekadar nama dalam daftar pemegang saham. Keduanya tercatat sebagai pemegang saham mayoritas di PGUN, dengan Liana menjabat sebagai Komisaris Utama.

Meski masih muda, Jhony Saputra juga aktif memegang sejumlah jabatan strategis dalam perusahaan-perusahaan yang tergabung di bawah Grup Jhonlin, konglomerasi milik sang ayah, Haji Isam.

Keduanya dikenal aktif terlibat dalam pengelolaan bisnis keluarga, terutama di sektor tambang, energi, dan logistik. Namun kondisi pasar yang tidak menentu dan meningkatnya tekanan terhadap emiten batu bara menjadi tantangan besar bagi generasi kedua pewaris tahta bisnis ini.

Penurunan nilai saham PGUN juga tidak lepas dari kondisi pasar batu bara yang mulai tertekan oleh isu transisi energi dan sentimen ESG (Environmental, Social & Governance).

Tekanan global terhadap emisi karbon dan dorongan beralih ke energi bersih membuat saham-saham batu bara menjadi kurang menarik bagi investor institusi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X