METROPOLITAN.ID - Ribuan buruh yang menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, menyuarakan kekecewaan atas ketimpangan penghasilan yang sangat mencolok antara mereka dan anggota legislatif.
Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menyatakan bahwa rata-rata gaji buruh di Indonesia hanya sekitar Rp 3 juta per bulan, dengan yang tertinggi di area Jakarta dan Bekasi sekitar Rp 5 juta per bulan.
Sementara itu, Said mengungkap bahwa anggota DPR dapat menerima penghasilan hingga sekitar Rp 104 juta per bulan.
Angka ini sudah termasuk semua tunjangan, seperti tunjangan rumah yang tengah menjadi sorotan, yakni sebesar Rp 50 juta per bulan.
Bila dibandingkan, gaji anggota DPR tersebut mencapai 35 kali lipat dari pendapatan buruh rata-rata.
Baca Juga: Pengamanan Demo di DPR, Kapolda Metro Jaya Minta Gas Air Mata Dipakai Secara Terkendali
Perbedaan mencolok ini menjadi sumber rasa sakit hati yang mendalam bagi para buruh, apalagi ketika mereka harus berjuang melalui unjuk rasa berhari-hari demi kenaikan upah minimal sekitar Rp 200 ribu per bulan, sementara anggota DPR sudah memiliki pendapatan besar sejak awal masa jabatan mereka.
Fakta ini memperlihatkan ketimpangan sosial-ekonomi yang memicu protes dan menjadi isu penting dalam perjuangan buruh di Indonesia.
Berdasarkan data dari Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) dan sumber resmi, gaji pokok anggota DPR memang relatif kecil, sekitar Rp 4,2 juta per bulan.
Namun, tunjangan-tunjangan yang melekat pada jabatan mereka membuat total penghasilan bisa melebihi Rp 100 juta per bulan, termasuk tunjangan beras, komunikasi, kesehatan, dan tunjangan rumah yang saat ini digantikan dengan kompensasi tunjangan sewa rumah sekitar Rp 50 juta per bulan.
Baca Juga: Taylor Swift Dan Travis Kelce Resmi Bertunangan, Foto Tunangan Viral dan Disukai Ribuan Orang
Dengan jumlah tersebut, seorang legislator dapat mengantongi sampai Rp 230 juta per bulan, termasuk berbagai fasilitas yang diterima.
Hal ini menimbulkan kritik dari publik, terutama kalangan pekerja yang hidup dengan pendapatan jauh lebih rendah.