Tak hanya soal kerugian pribadi, Sri Mulyani juga menyoroti bagaimana aksi demonstrasi yang berujung ricuh itu menelan banyak korban jiwa. Menurutnya, hal ini menjadi peringatan bahwa bangsa sedang menghadapi ujian besar dalam menjaga peradaban.
"Hilang hukum, hilang akal sehat dan hilang peradaban dan kepantasan. Runtuh rasa perikemanusiaan," tegasnya.
Bagi Sri Mulyani, peristiwa penjarahan ini adalah tragedi kelam dalam sejarah Indonesia modern. Ia menekankan bahwa kejadian tersebut bukan hanya soal rusaknya rumah pejabat atau hilangnya benda pribadi, melainkan cermin runtuhnya nilai hukum, moral, dan rasa kemanusiaan yang seharusnya menjadi fondasi bangsa.