Selama menjadi legislator, ia dikenal vokal dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak, serta aktif mengampanyekan isu pemberantasan perdagangan manusia.
Pada Pemilu 2019, langkahnya untuk kembali melenggang ke kursi parlemen terhenti. Meski gagal meraih kursi DPR, Saraswati tetap dipercaya oleh pamannya, Prabowo Subianto, dengan mengemban tugas sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra periode 2020–2025.
Posisi ini menegaskan posisinya sebagai salah satu kader perempuan paling berpengaruh di tubuh partai berlambang kepala burung garuda tersebut.
Tak hanya di dunia politik, kiprah Saraswati juga mendapat apresiasi di ranah profesional. Pada Februari 2025, ia masuk dalam daftar Fortune Indonesia “Under 40”, yang berisi 40 sosok muda paling berpengaruh di Indonesia dengan usia di bawah 40 tahun.
Penghargaan ini menegaskan reputasinya sebagai figur yang tak hanya berkiprah di dunia politik, tetapi juga memberi dampak luas dalam bidang sosial dan kepemimpinan.
Pengunduran diri Saraswati dari kursi DPR RI tentu menimbulkan tanda tanya besar. Apa alasan di balik keputusannya? Hingga kini, belum ada penjelasan detail terkait faktor yang melatarbelakangi langkah tersebut.