METROPOLITAN.ID - Reshuffle Kabinet Merah Putih kembali digelar pada Rabu, 17 September 2025.
Beberapa kursi menteri mengalami pergantian, termasuk posisi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang sebelumnya dijabat Dito Ariotedjo. Kini, tongkat estafet itu resmi berpindah ke tangan Erick Thohir.
Nama Erick Thohir memang bukan sosok asing, baik di panggung politik maupun dunia olahraga. Sebelum ditunjuk sebagai Menpora, ia sudah lama dikenal sebagai Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum PSSI.
Pengalaman panjangnya dalam mengelola organisasi olahraga, mulai dari nasional hingga internasional, membuat kehadirannya di Kementerian Pemuda dan Olahraga dianggap relevan dan tepat sasaran.
Profil Singkat Erick Thohir
Erick Thohir lahir dari keluarga pengusaha besar. Ia merupakan putra Teddy Thohir, salah satu pendiri Astra International. Jejak kariernya tak hanya berpusat pada dunia bisnis, tetapi juga melebar ke media, olahraga, hingga politik.
Baca Juga: Nama Ratu Tisha Ikut Tergeser saat Erick Thohir Umumkan Reshuffle Komite Yudisial PSSI
Sejak 2019, Erick dipercaya Presiden Jokowi menjabat sebagai Menteri BUMN, dan kemudian kembali diperpanjang di periode pemerintahan Presiden Prabowo (2024–2029).
Sementara di dunia olahraga, kiprahnya sangat panjang, ia pernah menjadi Ketua Umum PERBASI (2006–2010), pemilik saham klub NBA Philadelphia 76ers dan DC United, hingga Presiden Inter Milan (2013–2018).
Di Indonesia, Erick juga sukses membawa Asian Games 2018 menjadi salah satu pesta olahraga terbesar yang penuh prestasi.
Di bawah kepemimpinannya sebagai Ketua INASGOC, Indonesia meraih 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu, pencapaian terbaik sepanjang sejarah.
Di balik kesibukan sebagai pejabat publik dan pengusaha, Erick Thohir adalah sosok keluarga. Ia menikah dengan Elizabeth Tjandra dan dikaruniai empat anak.
Baca Juga: 6 Nama dalam Reshuffle Kabinet Jilid II, Bakal Dilantik Prabowo Siang Ini?
Kekayaan Erick Thohir Capai Rp2,4 Triliun
Erick Thohir dikenal sebagai pengusaha media. Erick merupakan pendiri Mahaka Group yang membawahi berbagai lini usaha, mulai dari media cetak, televisi, radio, hingga periklanan. Media seperti Republika, Jak TV, dan Viva Group sempat menjadi bagian dari portofolio bisnisnya.