METROPOLITAN.ID – Kegiatan penerimaan mahasiswa baru di Universitas Sriwijaya (UNSRI) mendadak tercoreng setelah beredar video dugaan aksi perpeloncoan dalam acara Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek).
Dalam rekaman yang viral di media sosial, tampak sejumlah mahasiswa baru dikumpulkan di lapangan.
Mereka duduk berhadapan secara berpasangan, baik laki-laki maupun perempuan. Ironisnya, mereka dipaksa untuk saling berciuman oleh para senior yang mengarahkan kegiatan tersebut.
“Giliran cium cewek dak malu, giliran kawan dewek malu (Giliran ciuman cewek nggak malu, tapi giliran sama dengan kawan sendiri malu),” terdengar suara salah satu senior dalam video yang ramai beredar.
Baca Juga: Viral! Gitaris Ternama Diduga Kabur dari Resto di Jaksel Usai Pesan 14 Menu, Netizen Heboh
Fenomena ini sontak menuai kritik keras. Warganet menilai praktik semacam itu bukan hanya tidak mendidik, tetapi juga termasuk dalam kategori kekerasan simbolis sekaligus pelecehan terhadap mahasiswa baru.
“Pantas banyak kejadian asusila di mana-mana, salah satunya karena cara pengajaran yang dianggap normal seperti ini,” kata netizen.
“Ayo putus rantai feodalisme di kampus. Dari dulu modelnya begini terus,” timpal netizen lainnya.
Respons Universitas Sriwijaya
Menanggapi polemik ini, pihak UNSRI langsung memberikan klarifikasi. Rektor menegaskan bahwa peristiwa tersebut tidak ada kaitannya dengan kegiatan resmi PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru) yang diatur universitas.
Baca Juga: Viral Wanita di Makassar Terkena Busur saat Hendak ke Warung Bakso, Panah Tertancap di Leher
“Kampus tidak akan tinggal diam terhadap tindakan yang mencoreng nama baik UNSRI. Proses investigasi sedang berjalan,” tegas pihak rektorat dalam keterangan resminya.
Selain itu, UNSRI juga menekankan bahwa segala bentuk kekerasan, pelecehan, maupun perpeloncoan tidak bisa ditoleransi di lingkungan akademik.
Adapun Himpunan Mahasiswa Teknik Pertanian (HIMATETA), yang diduga menjadi penyelenggara acara di mana peristiwa itu terjadi, telah dipanggil untuk dimintai keterangan.