Kedatangan KDM ke Malang kemudian menjadi balasan kunjungan sekaligus penegasan damai.
KDM tiba di Joyogrand bersama Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, dan disambut hangat oleh warga, termasuk pengurus RT, RW, dan takmir musala yang sebelumnya dituding terlibat dalam pengusiran.
Meskipun kehadirannya sangat strategis, KDM menolak anggapan bahwa ia datang untuk menengahi atau memediasi konflik tersebut.
Ia menegaskan bahwa persoalan antara Yai Mim dan Sahara telah selesai atas dasar kesadaran bersama.
Baca Juga: Kisruh Tanah Wakaf dengan Nurul Sahara, Benarkah Yai Mim Dipecat dari UIN Malang??
"Gak perlu dimediasi, sudah pada rukun," ujar Dedi Mulyadi.
Ia menekankan bahwa perdamaian ini lahir dari hati nurani, bukan karena tekanan dari pihak luar atau proses hukum yang kaku.
Kunjungan Dedi Mulyadi tidak hanya berfokus pada kedua belah pihak yang berseteru, tetapi juga pada pemulihan suasana lingkungan perumahan.
KDM tampak akrab dengan Yai Mim maupun Sahara, bahkan bersenda gurau di depan umum.
Baca Juga: Berapa Kekayaan Halim Kalla? Adik Jusuf Kalla yang Jadi Tersangka Korupsi PLTU 1 Kalbar
Ia memberikan isyarat bahwa tensi di lingkungan tersebut sudah menurun drastis setelah isu tersebut mereda di media sosial.
"Sudah sepi kan? Sudah sepi, anggap saja sudah sepi," kata KDM sambil tersenyum.
Kedamaian ini diharapkan dapat mengakhiri isolasi sosial yang sempat dirasakan Yai Mim dan istrinya, Rosida, yang sebelumnya mengaku diasingkan dan tidak disapa oleh para tetangga.
Meskipun kedua pihak sudah berdamai secara sosial, status aduan pencemaran nama baik di Polresta Malang Kota masih menjadi sorotan.
Baca Juga: Menu MBG di SDN Mampang 1 Depok Viral, Ternyata Ini Isi Pangsit Gorengnya