METROPOLITAN.ID - Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati atau yang akrab disapa Mas Yudha, kembali menegaskan pentingnya tanggung jawab moral dan sosial dalam pengelolaan dana publik, khususnya Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Menurutnya, KUR bukan sekadar bantuan modal, tetapi juga sarana pendidikan ekonomi bagi masyarakat untuk mengelola keuangan secara bijak dan berkelanjutan.
Pesan ini disampaikan Mas Yudha dalam sebuah kegiatan pembinaan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Lumajang.
Ia menekankan bahwa setiap rupiah dana publik yang disalurkan melalui KUR adalah bentuk kepercayaan negara kepada masyarakat, sehingga penggunaannya harus disertai rasa tanggung jawab dan kesadaran moral.
Baca Juga: Anggotanya Dipolisikan Gegara Jual Beli Proyek, Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Depok: Kita Hormati Saja
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa program KUR dapat menjadi pendidikan ekonomi dasar bagi masyarakat.
Melalui proses ini, para pelaku UMKM belajar untuk menyusun perencanaan usaha, mencatat arus kas, hingga mengelola keuntungan agar usaha dapat terus bertumbuh.
Pendekatan tersebut, kata Mas Yudha, bukan hanya membantu pelaku usaha memperkuat fondasi ekonomi mereka, tetapi juga meningkatkan literasi finansial masyarakat agar lebih cerdas dalam mengambil keputusan finansial.
Selain itu, Pemkab Lumajang terus berupaya memperluas akses pembiayaan bagi pelaku UMKM dengan menggandeng perbankan dan lembaga keuangan daerah.
Baca Juga: Mobil RI 19 Diduga Milik Menkeu Purbaya Viral, Netizen Sebut Kasih Jalan Biar Ekonomi Ikut Ngebut
Langkah ini diharapkan mampu mempercepat pemulihan ekonomi lokal dan memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat pasca-pandemi.
Mas Yudha juga mengingatkan agar pelaku usaha tidak hanya berorientasi pada keuntungan jangka pendek, tetapi menjadikan KUR sebagai alat transformasi ekonomi.
Dengan pendekatan moral dan literasi finansial yang kuat, diharapkan para penerima KUR di Kabupaten Lumajang dapat menjadi contoh pelaku usaha yang mandiri, berintegritas, dan berkontribusi nyata terhadap pembangunan ekonomi daerah.
