Minggu, 21 Desember 2025

Kisah Zidan, Pemuda Disabilitas yang Kini Jadi Desainer Grafis di Transjakarta Usai Wawancara dengan Pramono Anung

- Selasa, 11 November 2025 | 05:00 WIB
Zidan, Pemuda Disabilitas yang Kini Jadi Desainer Grafis di Transjakarta Usai Wawancara dengan  Pramono Anung. (Lambe Turah)
Zidan, Pemuda Disabilitas yang Kini Jadi Desainer Grafis di Transjakarta Usai Wawancara dengan Pramono Anung. (Lambe Turah)

 

METROPOLITAN.ID - Sosok pemuda bernama Zidan (20), penyandang disabilitas yang sempat menjadi sorotan publik setelah momen harunya viral di media sosial saat Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung turun langsung mewawancarainya dalam ajang Job Fair Khusus Disabilitas beberapa waktu lalu.

Kini, perjuangan Zidan membuahkan hasil. Ia resmi diterima bekerja di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Transjakarta sebagai desainer grafis, sebuah posisi yang selama ini ia impikan sejak duduk di bangku sekolah kejuruan.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menjelaskan bahwa kegiatan job fair khusus disabilitas merupakan salah satu langkah nyata Pemprov DKI untuk membuka lapangan kerja yang inklusif bagi semua warganya, tanpa memandang kondisi fisik maupun keterbatasan.

“Pemerintah DKI Jakarta sudah menyelenggarakan job fair khusus untuk penyandang disabilitas. Dari kegiatan itu, sudah ada sekitar 150 orang yang berhasil direkrut menjadi pekerja di Jakarta, termasuk Zidan,” ujar Pramono.

Baca Juga: Dinilai Mengancam UMKM, DPRD Minta Pemkot Audit hingga Tinjau Ulang SLF Minimarket di Depok

Job fair tersebut diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai wilayah di Jakarta. Mereka datang dengan membawa harapan besar untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang layak, sesuai keahlian masing-masing.

Sejumlah BUMD dan perusahaan swasta besar turut ambil bagian dalam kegiatan tersebut, memperlihatkan komitmen kolaboratif antara pemerintah dan sektor industri dalam mendukung kesetaraan kesempatan kerja.

Pramono menuturkan bahwa dirinya masih mengingat jelas momen ketika mewawancarai Zidan secara langsung di acara yang digelar di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat.

Zidan kala itu tampil percaya diri, membawa portofolio hasil desain yang ia buat secara otodidak.

“Kebetulan Zidan waktu itu saya sendiri yang mewawancarai. Kami membuka ruang seluas-luasnya agar tidak ada perbedaan atau diskriminasi. Prinsip ini tak hanya berlaku di Balai Kota, tapi juga harus diikuti oleh perusahaan-perusahaan swasta,” tegasnya.

Menurut Pramono, Zidan adalah contoh nyata bahwa penyandang disabilitas memiliki potensi besar jika diberi kesempatan dan dukungan yang tepat.

Ia berharap, kisah Zidan bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat luas dan mendorong perusahaan lain untuk lebih terbuka terhadap tenaga kerja difabel.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X