METROPOLITAN.ID - Kasus penipuan lowongan pekerjaan di Indonesia semakin mengkhawatirkan, bahkan menempatkan negara ini sebagai salah satu hotspot utama di Asia Pasifik.
Menurut data dari SEEK, Indonesia menyumbang sekitar 38% dari seluruh kasus penipuan lowongan di kawasan Asia Pasifik dan 62% dari total penipuan lowongan kerja di Asia.
Angka ini menegaskan perlunya kewaspadaan ekstra dari para pencari kerja.
Sektor-Sektor Paling Rawan Penipuan
Penelitian dari SEEK mengungkap, ada lima sektor utama yang paling sering digunakan pelaku penipuan untuk melakukan aksi mereka:
• Administrasi dan Perkantoran (39,36%)
Paling banyak penipuan terjadi di sektor ini, dengan modus operandi sering kali menawarkan posisi admin toko online, admin e-commerce, atau data entry.
Pelaku menjanjikan gaji tinggi dengan prosedur mudah, padahal sebenarnya mereka hanya ingin mengelabui pelamar dan mengumpulkan data pribadi.
• Manufaktur, Transportasi, dan Logistik (21,06%)
Dalam sektor ini, penipuan biasanya berupa iklan lowongan kerja di bidang produksi maupun pengiriman barang yang tidak pernah ada atau palsu.
Mereka juga sering mengiming-imingi tawaran kerja di luar negeri atau proyek besar dan kemudian menghilang setelah pelamar mengirim data.
1. Ritel dan Produk Konsumen (12,23%)
Di sini penipuan disasar kepada calon karyawan yang mencari posisi di toko retail atau perusahaan barang konsumsi.