Mendorong regenerasi sel sehat
Dalam uji coba pada tikus, hasilnya dianggap mencengangkan:
- Tikus yang diberi PCC1 hidup 9,4% lebih lama
- Tikus yang mulai diberi PCC1 sejak usia muda mengalami peningkatan sisa usia hingga 64%
CTO Lonvi, Lyu Qinghua, bahkan menyebut bahwa usia manusia 150 tahun bukan hal mustahil, dan bisa dicapai dalam beberapa tahun ke depan.
Masih Jauh dari Aplikasi pada Manusia
Baca Juga: Trailer Avengers Doomsday Akan Segera Rilis, Patahkan Tradisi MCU Selama 14 tahun
Meski hasil awal tampak menjanjikan, penelitian Lonvi baru sebatas dilakukan pada hewan. Hingga saat ini:
- Belum ada uji klinis pada manusia
- Belum ada data tentang keamanan jangka panjang
- Belum ada bukti bahwa efeknya di tikus bisa diterapkan pada manusia
Para ahli menegaskan bahwa proses penuaan tidak hanya disebabkan oleh sel senesen, tetapi juga dipengaruhi faktor genetik, pola makan, lingkungan, metabolisme, hingga kesehatan mental.
Dengan kata lain, “pil zombie” belum bisa dianggap sebagai solusi ajaib.
Potensi Besar, Tapi Tetap Perlu Skeptis
Baca Juga: Apakah Ada Operasi Zebra 2025 pada Akhir Pekan Sabtu dan Minggu?
Jika kelak terbukti aman dan efektif, pil semacam ini berpotensi menjadi terobosan terbesar abad ini di bidang kesehatan dan umur panjang. Namun untuk saat ini, keberadaan pil zombie masih berada di ranah:
- Riset awal
- Tren kesehatan modern
- Hype media
- Harapan futuristik yang belum terbukti
Masyarakat diimbau tetap kritis terhadap klaim berlebihan, terutama yang menjanjikan “umur panjang instan”.
Apakah suatu hari manusia benar-benar bisa hidup hingga 150 tahun? Waktulah yang akan menjawab bukan hanya sebutir pil.
***