Minggu, 21 Desember 2025

Fenomena Langka: Letusan Gunung Hayli Gubbi di Ethiopia Terkampar 14 Km, Abu Vulkanik Menyebar ke Yaman dan Oman

- Rabu, 26 November 2025 | 06:00 WIB
Gunung Hayli Gubbi di yang berada di Afar, Ethiopia meletus dan mengeluarkan abu vulkanik tebal hingga 14km (X)
Gunung Hayli Gubbi di yang berada di Afar, Ethiopia meletus dan mengeluarkan abu vulkanik tebal hingga 14km (X)

METROPOLITAN.ID - Gunung berapi Hayli Gubbi di wilayah Afar, Ethiopia, meletus untuk pertama kalinya dalam hampir 12 ribu tahun pada Minggu pagi, 23 November 2025.

Letusan ini menyemburkan asap dan abu vulkanik tebal hingga mencapai ketinggian sekitar 14 kilometer di atas permukaan bumi.

Kolom abu tersebut terbawa angin hingga melintasi Laut Merah menuju wilayah Yaman dan Oman, bahkan sampai ke India dan Pakistan bagian utara.

Gunung Hayli Gubbi yang menjulang setinggi sekitar 500 meter ini terletak sekitar 800 km di timur laut Addis Ababa, dekat perbatasan Eritrea, berada di zona geologis aktif Lembah Rift dimana dua lempeng tektonik bertemu.

Baca Juga: Wardatina Mawa Ungkap Isi CCTV Dugaan Perselingkuhan Suaminya dengan Inara Rusli, Benarkah Jadi Bukti Kuat?

Letusan yang berlangsung selama beberapa jam ini tidak menimbulkan korban jiwa, namun dikhawatirkan memberi dampak ekonomi bagi komunitas peternak di sekitar kawasan.

Menurut Pusat Peringatan Abu Vulkanik Toulouse (VAAC), letusan ini merupakan yang pertama kali tercatat sejak era Holosen yang dimulai sekitar 12 ribu tahun lalu, saat periode es terakhir.

Erupsi ini menimbulkan kepulan asap tebal yang menghasilkan awan abu vulkanik besar, suatu fenomena langka bagi gunung berapi perisai seperti Hayli Gubbi, yang biasanya memuntahkan lava bukan abu setinggi itu.

Seorang penduduk lokal menggambarkan suara ledakan keras dan gelombang kejut yang dirasakan pada saat kejadian.

Baca Juga: Sassuolo Ditahan Pisa, Jay Idzes Akui Kecewa dan Soroti Kesalahan Tim

Para ahli vulkanologi memantau dengan ketat potensi letusan susulan atau "kejutan erupsi" lainnya yang mungkin terjadi dalam waktu dekat.

Letusan tersebut menjadi peristiwa vulkanik penting yang menambah pemahaman ilmiah terhadap aktivitas gunung berapi yang selama ini tertidur puluhan ribu tahun.

Fenomena ini mendapat perhatian luas dari komunitas ilmiah dan pemerhati bencana karena dampaknya yang tidak hanya bersifat lokal tetapi juga regional, khususnya terkait risiko abu vulkanik bagi penerbangan dan kondisi lingkungan di wilayah sekitarnya.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X