METROPOLITAN.ID - Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, diterjang bencana banjir dan tanah longsor yang menyebabkan kerusakan signifikan, termasuk jembatan di jalan nasional yang terputus dan menutup akses desa terdampak.
Menurut Sri Wahyuni Pancasilawati, Kabid Penanganan Darurat, Peralatan dan Logistik BPBD Sumut, longsor terjadi di Kecamatan Adian Koting dengan lima titik longsor yang memengaruhi satu rumah di Desa Parsingkaman dan Desa Pagaran Lambung I.
Selain itu, longsor juga terjadi di Kecamatan Purbatua hingga menutup akses ke satu desa.
Dampak banjir yang diakibatkan oleh meluapnya Sungai Aek Mahassan juga dirasakan di Desa Sitolu Bahal, Kecamatan Purbatua, yang menyebabkan puluhan rumah warga terendam.
Sebelumnya, jembatan penghubung jalan nasional di Kecamatan Simangumban ambruk mengisolasi daerah tersebut lebih lanjut.
Bencana ini terjadi menyusul hujan deras pada tanggal 25 November 2025 yang memicu pergerakan tanah dan banjir bandang di sejumlah lokasi.
Pemerintah daerah dan BPBD telah melakukan evakuasi dan penanganan darurat untuk membantu warga terdampak dan memperbaiki infrastruktur yang rusak.
Baca Juga: Operasi Zebra 2025 Berakhir Kapan? Ini 8 Pelanggaran yang Paling Diburu Polisi!
Selain kerusakan fisik, longsor dan banjir juga membawa risiko besar bagi keselamatan warga, dengan laporan sejumlah korban luka-luka.
Masyarakat setempat diimbau meningkatkan kewaspadaan, terutama yang tinggal di sekitar sungai dan tebing rawan longsor.
Penanganan pascabencana masih terus berlangsung untuk memulihkan akses dan memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat terdampak.