METROPOLITAN.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi wilayah Jakarta akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang selama sepekan ke depan.
Prediksi ini menjadi sinyal bahwa cuaca di Jakarta akan cukup basah, terutama menjelang akhir tahun 2025. BMKG menegaskan akan terus memantau potensi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi guna mengantisipasi dampak yang lebih luas.
Kepala BMKG, Andri, menyatakan bahwa intensitas hujan ini diperkirakan akan meningkat seiring mendekatnya musim hujan yang biasa terjadi pada akhir tahun.
Menurutnya, kewaspadaan masyarakat sangat diperlukan untuk menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu ini.
Baca Juga: Cuasa Ekstrem, BPBD Sebut Banjir hingga Tanah Longsor Landa Kota Sukabumi
Selain itu, BMKG juga masih terus melakukan modifikasi cuaca di wilayah Sumatera yang baru-baru ini dilanda bencana banjir dan longsor, sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengambil langkah antisipatif dengan mengumpulkan kepala dinas, camat, dan lurah di Balai Kota Jakarta.
Dalam rapat tersebut, Pramono meminta seluruh jajaran pemerintah daerah untuk bersiaga terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama menghadapi periode Natal dan Tahun Baru.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta juga diminta untuk menyiapkan pompa air sebagai tindakan preventif.
Selain antisipasi terhadap hujan biasa, pemerintah DKI Jakarta juga fokus menyiapkan langkah menghadapi banjir rob yang sering terjadi di wilayah pesisir.
Pompa air dan kesiapan penanganan banjir menjadi prioritas utama guna meminimalisasi dampak dari cuaca buruk ini.
Imbauan BMKG dan langkah pemerintah ini mengingat pentingnya kesiapan menghadapi cuaca ekstrem demi keselamatan dan kenyamanan warga Jakarta.
Dengan prediksi BMKG yang menunjukkan keberlanjutan hujan ringan hingga sedang selama seminggu, peningkatan kewaspadaan dan langkah antisipatif sangat krusial.
