Kebakaran ini pun disebut-sebut sebagai bagian dari dugaan intimidasi untuk menghilangkan dokumentasi pemetaan lahan sawit di Sumatera.
Pasalnya, Terra Drone memiliki rekam jejak penting dalam revolusi agrikultur presisi di wilayah yang juga menjadi sorotan terkait pembukaan lahan sawit dan dampaknya terhadap lingkungan.
Kaitan dengan Bencana di Sumatera
Selain tragedi di Jakarta, muncul pula diskusi mengenai banjir dan tanah longsor di Sumatera.
Menurut Direktur Eksekutif Center For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, siklon tropis Senyar yang membawa curah hujan ekstrem menjadi salah satu faktor pemicu, namun faktor manusia dan keberadaan industri juga memegang peran penting.
Di Sumatera Utara, terdapat tiga klaster industri yang banyak disebut sebagai pemicu banjir dan longsor: industri kelapa sawit, tambang, dan kertas. Data lapangan menunjukkan industri kelapa sawit memiliki konsesi paling luas, mencapai 2,018 juta hektare.
Salah satu kasus mencuat terkait PT Sinar Gunung Sawit Raya (SGSR), yang oleh Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, disebut melakukan penanaman sawit ilegal di wilayah hutan seluas 451 hektar.
Hal ini menambah kompleksitas masalah lingkungan dan sosial yang terkait dengan sektor perkebunan sawit.
***