Minggu, 21 Desember 2025

Layanan Kesehatan Pulih! 41 Rumah Sakit di 18 Kabupaten/Kota Aceh Kembali Beroperasi Usai Banjir Bandang & Longsor

- Jumat, 12 Desember 2025 | 14:35 WIB
Berangsur pulih, sebanyak 41 rumah sakit di Kabupaten dan Kota Aceh mulai beroperasi kembali (esdm.go.id)
Berangsur pulih, sebanyak 41 rumah sakit di Kabupaten dan Kota Aceh mulai beroperasi kembali (esdm.go.id)

METROPOLITAN.ID - Upaya pemulihan layanan kesehatan di Provinsi Aceh mulai menunjukkan hasil positif.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengumumkan bahwa 41 rumah sakit di 18 kabupaten/kota kini kembali beroperasi setelah wilayah tersebut diterjang banjir bandang dan tanah longsor beberapa waktu lalu.

Pemulihan cepat ini menjadi langkah penting untuk memastikan masyarakat terdampak bencana tetap mendapat layanan medis yang memadai di tengah situasi darurat.

Budi menjelaskan bahwa operasional puluhan rumah sakit tersebut merupakan tahap awal dari pemulihan fasilitas kesehatan di Aceh.

Dengan berfungsinya kembali rumah sakit, penanganan pasien gawat darurat, perawatan korban luka, hingga layanan kesehatan dasar kini bisa dilakukan lebih optimal.

Sejumlah rumah sakit yang sebelumnya terdampak banjir melaporkan bahwa pasokan listrik darurat, suplai obat-obatan, dan perangkat medis kini sudah kembali stabil.

Baca Juga: Klasemen Terbaru SEA Games 2025 Jelang Duel Timnas Indonesia vs Myanmar

Selain itu, sebagian besar RS juga telah menerima bantuan logistik, termasuk air bersih, bahan bakar genset, serta alat kesehatan untuk mendukung pelayanan.

Pada tahap berikutnya, pemerintah akan memulihkan operasional 309 puskesmas di seluruh Aceh. Puskesmas-puskesmas ini akan difungsikan sebagai Posko Kesehatan yang ditugaskan melayani lebih dari 817 ribu pengungsi yang tersebar di berbagai wilayah.

Tiga kabupaten/kota dengan jumlah pengungsi terbanyak adalah:

  • Aceh Tamiang: 252.623 pengungsi
  • Aceh Timur: 238.500 pengungsi
  • Aceh Utara: 153.538 pengungsi

Pemerintah juga tengah menyiapkan suplai obat-obatan esensial, tim surveilans kesehatan, serta fasilitas sanitasi demi mengantisipasi munculnya penyakit pascabencana seperti diare, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan penyakit kulit.

Dalam pemaparan Menkes, kebutuhan tenaga medis menjadi tantangan terbesar di lapangan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa diperlukan setidaknya:

  • 709 relawan tenaga kesehatan untuk mendukung operasional RSUD di 6 kabupaten/kota terdampak
  • 845 relawan tenaga kesehatan untuk membantu operasional Puskesmas

Seluruh relawan akan menjalani sistem rotasi setiap dua minggu agar tenaga di lapangan tetap segar dan efektif dalam menangani jumlah pasien yang terus meningkat.

Baca Juga: CPNS 2026 Kapan Dibuka? Ini Prediksi Jadwal, Pendaftaran hingga Dokumen yang Harus Disiapkan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X