METROPOLITAN.ID - Nama Sapardi Djoko Damono mendadak viral setelah dijadikan Google Doodle hari ini.
Ternyata 20 Maret merupakan hari lahir sang maestro puisi itu.
Sapardi Djoko Damono lahir 83 tahun lalu pada 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca di Kota dan Kabupaten Bogor 20 Maret 2023, BMKG Jawa Barat Ingatkan Hal Ini
Semasa hidupnya, Sapardi Djoko Damono dikenal sebagai sastrawan, penulis, pujangga yang menginspirasi banyak generasi muda setelahnya.
Sapardi mengumpulkan banyak karyanya dalam buku yang berjudul Duka-Mu Abadi (1969), Mata Pisau (1974), Akuarium (1974), Perahu Kertas (1983), Sihir Hujan (1984).
Hujan Bulan Juni (1994), Arloji (1998), Ayat-Ayat Api (2000), Mata Jendela (2000), dan Ada Berita Apa Hari Ini, Den Sastro (2003).
Hampir semua puisinya tak lekang oleh waktu. Banyak seniman dan musisi yang bahkan terinspirasi untuk membuat komposisi dengan tema serupa.
Berikut 7 dari banyak puisi Sapardi Djoko Damono yang abadi sampai saat ini,
1. Yang Fana adalah Waktu
Yang fana adalah waktu. Kita abadi memungut detik demi detik,
merangkainya seperti bunga
sampai pada suatu hari
kita lupa untuk apa
Artikel Terkait
Joko Pinurbo Segera Rilis Buku Puisi 'Perjamuan Khong Guan'
Puisi Tentang Virus Corona Karya Jusuf Kalla
Topi Pet dan Puisi Hujan Bulan Juni
Bikin Haru! Puisi Terakhir Ridwan Kamil buat Eril di Hari Pemakamannya
Mengenal Puisi-Puisi Karya Chairil Anwar