Minggu, 21 Desember 2025

Inspiratif! Cerita Warga NU asal Indonesia yang Sukses jadi Petani di Jepang

- Sabtu, 29 April 2023 | 10:25 WIB
Yuanas di gudang penyimpanan alat-alat pertanian miliknya di Mito City, Ibaraki Ken, Jepang, Kamis 19 April 2023.  (Dok pribadi)
Yuanas di gudang penyimpanan alat-alat pertanian miliknya di Mito City, Ibaraki Ken, Jepang, Kamis 19 April 2023. (Dok pribadi)

METROPOLITAN.ID - Cerita inspiratif tentang pertanian kini datang dari seorang warga Nahdlatul Ulama (NU), Yuanas. Yuanas sukses mengembangkan pertanian alias jadi petani di Jepang.

Tak seperti banyak orang, Yuanas datang ke Negeri Sakura itu memang diniatkan untuk bertani. Ia menetap di sana bersama istrinya hingga saat ini sudah menggarap 22 hektar lahan di Mito City, Ibaraki Ken dan mampu menghasilkan omzet miliaran per tahunnya.

Dikutip dari nuonline.com, Yuanas awalnya, bertemu dengan istrinya, Ichisawa Chikako saat berada di Bali, lalu muncullah niat pengurus Masjid NU At-Taqwa di Koga Ibaraki itu untuk menikahi dan menetap di Jepang. Kemudian ia menggeluti bidang pertanian.

Baca Juga: Usai Lebaran 2023 Ganti Mobil? Ini Daftar Harga Mobil Honda Terbaru, Termurah hingga yang Paling Mahal

“Alhamdulillah dengan omzet sekitar 30 Juta Yen (Rp3,5 miliar) per tahun. Ada sekitar 20 hektar sawah dan 2 hektar ladang ubi jalar yang saya kerjakan bersama sang istri,” tutur Yuanas kepada NU Online, belum lama ini.

Pria asal Lumajang itu, ternyata sudah memiliki ilmu bertani sebelum ia menetap di Jepang. Ia pelajari ilmu pertanian sewaktu kecil, saat ikut bersama kakek dan pamannya ke sawah.

Saat di Jepang, awalnya ia bekerja di salah satu perusahaan Jepang yang memproduksi alat-alat pertanian dan menjadi perancang di salah satu showroom-nya selama 3 tahun.

Baca Juga: Viral Ngaspal Jalan Tol Pakai Strobo, Mobil Plat TNI Palsu Diamankan Petugas

"Dari situ saya menangkap bahwa ada peluang besar di bidang pertanian. Kemudian sekitar 6 tahun yang lalu saya memberanikan diri terjun di dunia pertanian,” terang Yuanas.

Dia menjelaskan bahwa produk pertaniannya itu sangat mudah untuk dijual tanpa ada kendala. Hasil tanaman padi dijual ke Jepang Agrycultural, salah satu koperasi pertanian negara Jepang. Sedangkan tanaman ubi jalar di jual ke pabrik sale ubi.

Meskipun awalnya hanya memiliki sawah setengah hektar saja, namun ia memilih fokus dengan bidang yang dipilihnya, sehingga setiap tahunnya mampu mengembangkan lahannya lebih luas lagi. 

Baca Juga: Cerita Petani Muda Gen Z Hasilkan Rp400 Juta dari Panen Cabai Kualitas Supermarket

“Untuk ke depannya insyaallah saya membutuhkan tenaga lagi karena setiap 2-5 tahun lahan akan bertambah,” ujarnya.

Yuanas tidak ingin kisah suksesnya itu ia rasakan sendiri. Ia ingin membagikan ilmu dan pengalamannya ke Indonesia, sehingga ia benar-benar membutuhkan WNI yang serius ingin menggeluti usaha pertanian.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ryan Muttaqien

Sumber: NU.online

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X