METROPOLITAN.id - Kecurangan yang terjadi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tinggak SMA di Kabupaten Bogor rupanya menjadi perhatian serius Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Achmad Ruyat.
Terlebih Dinas Pendidikan Jawa Barat menyebutkan kecurangan dalam PPDB, Kabupaten Bogor ada diperingkat pertama. Hal itu juga yang membuat Achmad Ruyat geram.
Baca Juga: Pelayanan Ibu dan Anak Puskesmas Rancabungur Kini Bisa Diakses Lewat Handphone!
Menurut dia, kecurangan yang terjadi dalam PPDB tingkat SMA harus menjadi evaluasi besar Pemprov Jabar. Sebab, kecurangan yang terjadi dalam PPDB bukan kali pertama, namun kerap terjadi setiap tahun.
"Ini menjadi bahan evaluasi yang sangat krusial yang harus diperhatikan betul bagi para pengambil kebijakan," kata Achmad Ruyat, Senin 24 Juli 2023.
Baca Juga: Diselingkuhi Virgoun, Inara Rusli Pamer Beli Mobil Baru
"Filosofisnya sistem zonasi ini untuk mendekatkan pelayanan pendidikan kepada masyarakat, tetapi justru banyak keluhan dari warga-warga yang tinggal berdekatan dengan sekolah tetapi tidak diterima. Ternyata banyak temuan," sambung dia.
Achmad Ruyat bahkan setuju jika pengelolaan pendidikan tingkat SMA dikembalikan ke tingkat kota dan Kabupaten. Sehingga dapat meminimalisir terjadinya kecurangan dalam PPDB, seperti di Kabupaten Bogor menjadi salah satu daerah dengan kecurangan tertinggi di Jawa Barat.
Baca Juga: Bukan karena Sule, Ternyata Ini Alasan Nathalie Holscher Lepas Hijab
"Emang ada aspirasi seperti itu, itu tentu menjadi bahan para pengambil kebijakan. Kalau saya pada prinsipnya agar kewenangan itu diberikan kepada yang memang terdekat, mudah melakukan pengawasan sehingga rentan kendalinya lebih efektif," kata dia.
"Apalagi Kabupaten Bogor yang wilayahnya sangat luas. Sehingga pengawasan yang dilakukannya harus benar-benar," ungkapnya.***