Berangkatlah Anies, Eva dan Iwan ke Bandara Halim Perdanakusuma, bersama keluarga besarnya menjemput sang paman.
Baca Juga: Viral! Alat Peraga Kampanye Disemprot Cat Pilok 'Tersangka Penusukan Pohon' di Jakarta Utara
Sambil menunggu kedatangan Saleh, Eva dan sepupu-sepupunya bermain di luar.
Sampailah mereka di dekat tangga menuju ruang atas yang biasa digunakan pengunjung melihat sanak saudara yang baru turun dari pesawat.
Tangga itu ditutup pihak bandara menggunakan lemari dari kayu jati berbentuk huruf F.
Baca Juga: Ini Sosok Pria yang Ancam Tembak Kepala Capres Anies Baswedan
Saat Eva dan para saudaranya asyik bermain, datang seseorang menaruh map di atas lemari.
Tiba-tiba saja, lemari itu rubuh menimpa tubuh Eva. Darah terlihat mengalir dari bawah lemari. Anies Baswedan saat itu baru keluar dari kamar kecil.
Ia tidak menyadari apa yang sedang terjadi. Hanya saja Anies melihat ada darah mengalir di lantai.
Baca Juga: Duel Mantap Xbox Game Pass dan PS Plus di Januari 2024 dengan Resident Evil 2 Remake
Ia kaget, begitupun sepupunya menjerit. Mereka lalu memanggil orang tua mereka yang ada di restoran.
Eva langsung dievakuasi ke rumah sakit. Sedangkan Anies Baswedan dan sepupu-sepupunya dipulangkan ke rumah. Sayang nyawa Eva tidak bisa diselamatkan saat dalam perjalanan ke rumah sakit.
Peristiwa ini membuat orang tua Anies Baswedan syok. Aliyah sering pingsan dan menangis jika teringat kenangan bersama sang anak.
Baca Juga: Ini 7 Tips Menjaga Kesehatan Tubuh demi Panjang Umur
Aliyah mengalami gangguan stres pascatrauma. Aliyah sampai harus berobat ke psikiater untuk menyembuhkan gangguan kejiwaannya.