Selain itu, Dr. Agung menambahkan bahwa laporan keuangan sederhana juga sangat bermanfaat saat UMKM ingin mengajukan pembiayaan, mengikuti program bantuan pemerintah, atau bekerja sama dengan mitra bisnis. Data keuangan yang jelas memberikan kepercayaan lebih bagi pihak eksternal.
Acara ini mendapatkan respons positif dari para peserta. Tidak sedikit yang mengajukan pertanyaan terkait masalah nyata yang mereka hadapi, seperti pencatatan stok barang, pemisahan keuangan pribadi dengan usaha, hingga tantangan menggunakan aplikasi pembukuan digital.
Salah satu peserta, pemilik usaha keripik singkong dari Bogor, mengaku selama ini hanya mencatat pemasukan di buku tulis tanpa menghitung pengeluaran secara rinci.
"Ternyata banyak hal kecil yang selama ini terlewat. Saya jadi paham pentingnya mencatat semua transaksi, meski jumlahnya kecil," ujarnya usai sesi tanya jawab.
Menutup acara, tim penyelenggara dari FEB-Unpak menegaskan komitmen mereka untuk terus mendampingi UMKM desa, tidak hanya dalam aspek pemasaran atau produksi, tetapi juga penguatan kapasitas manajemen keuangan.
"Guest Lecture Series ini merupakan langkah konkret kami untuk menghadirkan solusi nyata bagi UMKM desa. Kami ingin UMKM tidak hanya bertahan, tapi juga berkembang dengan fondasi keuangan yang kuat dan tertata. Pembukuan sederhana adalah langkah awal yang bisa membawa perubahan besar," ujar tim penyelenggara dalam sesi penutup.
Tak hanya berhenti pada sesi materi, FEB-Unpak juga menyediakan sertifikat digital bagi peserta serta membagikan materi pembukuan yang bisa langsung diimplementasikan di usaha masing-masing. Harapannya, ilmu yang diberikan tidak hanya berhenti di webinar, tapi mampu mengubah cara pandang pelaku UMKM dalam mengelola keuangan.
Melalui rangkaian program “Kita Bantu Usaha Desa 2025”, FEB-Unpak menegaskan peran perguruan tinggi sebagai motor penggerak pemberdayaan masyarakat.
Dengan membekali pelaku UMKM desa pengetahuan praktis, khususnya di bidang keuangan, diharapkan usaha-usaha kecil ini mampu tumbuh lebih profesional, transparan, dan siap bersaing di era digital saat ini.***