berita-hari-ini

Menteri Kebudayaan Fadli Zon Dorong Pelajaran Sejarah Kembali Jadi Wajib di Kurikulum Sekolah

Selasa, 27 Mei 2025 | 05:00 WIB
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon ingin pelajaran sejarah wajib kembali hadir di kurikulum sekolah (Instagram/@fadlizon)

METROPOLITAN.ID - Tak ingin generasi muda kehilangan jati diri bangsa, Menteri Kebudayaan Fadli Zon mendorong pelajaran sejarah kembali diwajibkan di sekolah.

Fadli Zon juga memastikan penulisan ulang sejarah Indonesia yang sedang digarap akan masuk dalam kurikulum nasional.

Sebagaimana diketahui, pemerintah tengah menyusun ulang sejarah Indonesia ke dalam sepuluh jilid buku yang direncanakan rampung pada 17 Agustus 2025.

Baca Juga: Beckham Putra Dipanggil ke Timnas Indonesia Gantikan Septian Bagaskara, Begini Performa Pemain Persib Bandung Itu

Sebelum itu, uji publik atas naskah sejarah Indonesia tersebut dijadwalkan berlangsung pada Juni atau Juli mendatang.

"Nah ini tentu kita akan komunikasi koordinasi dengan kementerian dan lembaga lain," ujar Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 26 Mei 2025, sebagaimana dilansir Suara.com.

Fadli juga menegaskan pentingnya menjadikan mata pelajaran sejarah sebagai bagian wajib dalam kurikulum pendidikan di Indonesia.

Baca Juga: Belum Usai Kisruh PAW, Kini Para Pengurus KONI Kabupaten Bogor Lakukan Pengunduran Diri Massal

Ia mencontohkan sistem pendidikan di Amerika Serikat yang mewajibkan pelajaran sejarah AS di seluruh jenjang pendidikan.

"Kita berharap juga ada lagi mata pelajaran sejarah itu wajib. Di Amerika saja seluruh bidang apa bukan seluruh bidang, seluruh jenjang itu ada US History ya, kalau warga Amerika tidak lolos US History ya ini tidak akan lolos di jenjangnya itu, di SD-nya, di SMP-nya, di SMA-nya gitu," ujarnya.

Menurut politisi Partai Gerindra tersebut, pemahaman sejarah yang kuat akan membentuk masyarakat yang sadar akan jati diri bangsa, serta mencegah terjadinya amnesia sejarah.

Baca Juga: Kades di Sukabumi Jaminkan STNK Biar Warga Bisa Berobat, Ketua DPRD Bilang Begini

Dalam penjelasannya, Fadli Zon menyoroti urgensi proyek penulisan ulang sejarah Indonesia yang digagas pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Ia menjelaskan bahwa tim penyusun terdiri dari 113 penulis yang merupakan akademisi dari berbagai disiplin ilmu—seperti sejarah, arkeologi, arsitektur, dan geografi—yang berasal dari 34 perguruan tinggi dan 8 institusi, dengan dukungan 20 editor jilid dan 3 editor umum.

Halaman:

Tags

Terkini