METROPOLITAN.ID – Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat, kembali menjadi sorotan publik, baik nasional maupun internasional. Bahkan kini, Gunung Rinjani diberi julukan level 4.
Perbincangan ini mencuat setelah adanya kabar duka, yakni seorang wisatawan asal Brasil, Juliana Marins, yang meninggal dunia akibat kecelakaan saat melakukan pendakian di gunung tersebut.
Tragedi ini memicu perdebatan sengit di media sosial. Banyak netizen Brasil menuding bahwa evakuasi korban tidak dilakukan dengan cepat dan standar keselamatan pendakian di Indonesia masih minim.
Menanggapi hal ini, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Raja Juli Antoni, kemudian mengumumkan daftar gunung-gunung di Indonesia yang termasuk kategori sulit untuk didaki. Dalam daftar tersebut, Gunung Rinjani ditetapkan berada pada Level 4.Rinjan
Baca Juga: Imbas Insiden Pendaki Terjatuh, Pemerintah Tutup Jalur Pendakian Gunung Rinjani
Arti Gunung Rinjani Level 4
Menurut klasifikasi terbaru yang diumumkan pemerintah, Level 4 menandakan bahwa Gunung Rinjani termasuk gunung dengan tingkat kesulitan pendakian tinggi atau sulit.
Artinya, medan pendakian Rinjani tidak bisa disepelekan. Pendaki dituntut memiliki fisik prima, mental kuat, keterampilan teknis, serta pengalaman mendaki gunung sebelumnya.
Klasifikasi ini bertujuan untuk memberikan panduan resmi mengenai tingkat kesulitan berbagai gunung di Indonesia agar pendaki lebih siap dan risiko kecelakaan dapat ditekan.
Klasifikasi Tingkat Kesulitan Pendakian
Pemerintah melalui KLHK membagi tingkat kesulitan pendakian menjadi 5 level:
- Level 1 : Kesulitan pendakian mudah
- Level 2 : Kesulitan pendakian mudah-menengah
- Level 3 : Kesulitan pendakian menengah
- Level 4 : Kesulitan pendakian sulit
- Level 5 : Kesulitan pendakian sangat sulit
Gunung Rinjani dengan ketinggian 3.726 mdpl memang dikenal sebagai salah satu gunung tercantik sekaligus paling menantang di Indonesia.
Jalurnya panjang, cuaca ekstrem, serta trek yang curam membuat pendakian menjadi berat, terutama bagi pendaki pemula.
Selain itu, adanya potensi bahaya seperti kabut tebal, suhu dingin ekstrem, jalur terjal berbatu, hingga risiko jatuh membuat gunung ini masuk ke kategori sulit.