berita-hari-ini

Sejarah Letusan Gunung Semeru, Jejak Erupsi Panjang dari 1818 hingga Aktivitas Terbaru 2025

Kamis, 20 November 2025 | 09:54 WIB
Sejarah Letusan Gunung Semeru, Jejak Erupsi Panjang dari 1818 hingga Aktivitas Terbaru 2025 (Magma.esdm)

 

METROPOLITAN.ID - Aktivitas vulkanik Gunung Semeru kembali menunjukkan peningkatan signifikan.

Setelah serangkaian gempa letusan dan luncuran material panas, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status Semeru naik ke level Awas (Level IV) pada Rabu, 19 November 2025 pukul 17.00 WIB.

Peningkatan status ini langsung memicu langkah cepat pemerintah daerah. Salah satu keputusan besar yang diambil adalah penutupan sementara seluruh aktivitas tambang pasir yang beroperasi di wilayah rawan bencana di sekitar kaki Semeru.

Bupati Lumajang, Indah Amperawati, mengumumkan kebijakan tersebut hanya beberapa jam setelah status Awas dikeluarkan PVMBG.

Baca Juga: Wilayah Mana Saja yang Terdampak Erupsi Gunung Semeru? Luncurkan Awan Panas Kurang dari 13 Km

Keputusan itu diumumkan pada Rabu malam, 19 November 2025 melalui koordinasi lintas instansi yang melibatkan kepolisian, BPBD, serta aparat gabungan.

Menurut Indah, langkah penghentian aktivitas tambang menjadi keputusan yang tidak bisa ditunda.

Selain meningkatkan risiko keselamatan pekerja di sekitar aliran lahar, aktivitas tambang juga berpotensi menghambat evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi awan panas atau guguran lava.

"Keselamatan manusia jauh lebih penting daripada produksi," tegas Indah dalam pernyataannya.

Surat edaran resmi penutupan tambang pun segera dipersiapkan dan akan disampaikan kepada seluruh pengelola tambang di kawasan terdampak.

Pemerintah memastikan bahwa keputusan ini bersifat sementara, dan kegiatan pertambangan hanya dapat dibuka kembali bila kondisi gunung benar-benar dinyatakan aman.

Untuk memastikan tidak ada penambang yang membandel, Indah menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Polres Lumajang.

Aparat akan melakukan patroli rutin di area-area yang selama ini menjadi pusat aktivitas penambangan pasir, terutama di jalur Besuk Kobokan salah satu lokasi paling rawan.

Baca Juga: Di Mana Saja Lokasi Operasi Zebra 2025 Wilayah Bekasi? Ini Jalur Rawan Tilang yang Perlu Dihindari Pengendara

Halaman:

Tags

Terkini