METROPOLITAN.ID - Erupsi Gunung Semeru yang terjadi beberapa hari lalu di Lumajang, Jawa Timur, meninggalkan dampak signifikan bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan tiga warga mengalami luka berat akibat letusan tersebut.
Selain itu, lebih dari 204 hektare lahan pertanian rusak, disertai kerusakan puluhan rumah warga.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan bahwa ketiga korban luka berat itu kini tengah menjalani perawatan di RSUD Dr. Haryoto, Lumajang.
Sementara itu, sebanyak 21 rumah dilaporkan mengalami kerusakan berat akibat terpaan material vulkanik.
Tiga desa menjadi wilayah dengan dampak paling parah, yakni Desa Supiturang dan Oro-Oro Ombo di Kecamatan Pronojiwo, serta Desa Penanggal di Kecamatan Candipuro.
Berdasarkan data tim gabungan hingga Minggu (23/11), sebanyak 528 warga dari desa-desa tersebut terpaksa mengungsi.
Mereka kini ditampung di dua pos pengungsian: SMP Negeri 02 Pronojiwo (307 jiwa) dan SDN 04 Supiturang (221 jiwa).
Untuk mendukung kebutuhan para pengungsi, BNPB telah menyalurkan berbagai bantuan logistik.
Bantuan tersebut meliputi 300 matras, 300 terpal, 300 selimut, 200 boks masker medis, 200 paket plastik sampah, serta 150 paket alat kebersihan.
Baca Juga: Aturan Baru Operasi Zebra 2025, Data Pelanggar Langsung Terintegrasi Samsat!
Selain itu, bantuan pangan juga diberikan berupa 1.000 makanan siap saji dan 200 paket sembako.
Gunung Semeru sendiri meletus pada Rabu (19/11) sekitar pukul 16.00 WIB.