METROPOLITAN.ID - Di tengah meningkatnya tekanan publik terhadap perusahaan pulp dan kertas PT Toba Pulp Lestari Tbk (TPL) pasca bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra, nama Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan ikut terseret dalam perbincangan warganet.
Beredar klaim liar yang mengaitkan dirinya dengan perusahaan tersebut. Namun, melalui klarifikasi resmi, pihak Luhut tegas menepis tudingan yang dinilai tidak berdasar itu.
Sang juru bicara, Jodi Mahardi, menyampaikan bahwa informasi yang ramai dibicarakan di media sosial maupun forum publik tidak sesuai fakta.
"Sehubungan dengan beredarnya berbagai informasi yang simpang siur di media sosial maupun ruang publik mengenai tuduhan bahwa Bapak Luhut Binsar Pandjaitan memiliki keterlibatan atau kepemilikan di perusahaan Toba Pulp Lestari (TPL), dengan ini kami menyampaikan klarifikasi resmi Informasi tersebut adalah tidak benar," ujar Jodi Mahardi.
Baca Juga: Qorin 2 Tayang Kapan? Ini Sinopsis Film Terakhir Epy Kusnandar Sebelum Hempuskan Nafas Terakhir
Jodi menegaskan bahwa Luhut tidak memiliki, tidak terafiliasi, dan tidak terlibat dalam bentuk apa pun, baik langsung maupun tidak langsung, dengan Toba Pulp Lestari.
Menurutnya, setiap narasi yang mengarah kepada keterlibatan Luhut merupakan bentuk misinformasi yang patut diluruskan.
“Sebagai pejabat negara, Bapak Luhut secara konsisten mematuhi seluruh ketentuan perundang-undangan yang mengatur transparansi, etika pemerintahan, dan pengelolaan potensi konflik kepentingan. Beliau juga selalu terbuka terhadap proses verifikasi fakta dan mendorong publik untuk merujuk pada sumber informasi yang kredibel,” tegas Jodi.
Ia menambahkan, dalam situasi digital yang semakin cepat menyebarkan informasi, kehati-hatian perlu menjadi prioritas bersama.
“Untuk memastikan akurasi dan mencegah penyebaran informasi palsu, kami mempersilahkan media maupun publik untuk melakukan klarifikasi langsung kepada pihak kami apabila diperlukan,” tutup Jodi.
Rekomendasi Penutupan TPL di Sumut
Isu yang menyeret nama Luhut mencuat seiring dengan meningkatnya sorotan masyarakat terhadap TPL, terutama setelah banjir parah yang terjadi di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat dalam beberapa pekan terakhir.
Pada Senin, 1 Desember 2025, Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution bahkan merekomendasikan pemerintah pusat menutup operasional Toba Pulp Lestari.