METROPOLITAN.ID - Di tengah duka akibat banjir bandang dan tanah longsor di Sumatra yang telah merenggut lebih dari 800 jiwa, pemerintah akhirnya mengakui bahwa faktor kerusakan lingkungan ikut memperparah bencana tersebut.
Tidak hanya cuaca ekstrem, dugaan pembalakan liar turut disorot sebagai penyebab meluasnya dampak bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Temuan ribuan ton kayu gelondongan berukuran besar yang terseret arus memperkuat dugaan adanya aktivitas ilegal di kawasan hulu.
Baca Juga: Jadwal Ganjil Genap dan One Way Puncak Bogor 5, 6, 7 Desember 2025
Kondisi itu membuat pemerintah mengambil langkah investigasi secara menyeluruh.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menegaskan bahwa penyelamatan korban tetap menjadi prioritas, namun penyebab bencana juga menjadi perhatian serius.
"Seiring dengan evakuasi dan penanganan korban yang menjadi fokus utama pemerintah, jadi penyebab bencana ini menjadi perhatian juga dan selain faktor cuaca ekstrem, tentunya ada faktor kerusakan lingkungan yang memperparah bencana, dan ini terus ditelusuri secara serius," ujar Teddy di Jakarta, Rabu (03/12/25).
Ia menambahkan bahwa pemerintah melakukan evaluasi serta penyelidikan komprehensif terhadap rangkaian kejadian ini.
Upaya pemerintah diperkuat oleh langkah cepat Kepolisian Republik Indonesia.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyebutkan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni untuk menelusuri asal kayu-kayu tersebut. Tim gabungan akan diturunkan untuk memulai penyelidikan.
"Besok, kami akan melaksanakan rapat bersama untuk menurunkan tim gabungan guna melakukan proses penyelidikan terkait peristiwa yang terjadi. Tentunya jika ada pelanggaran hukum, kita proses," kata Kapolri.
Langkah investigasi juga dilakukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.